Kebohongan AMERIKA dibalik Peristiwa 11/09/2011
PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001
Peristiwa
yang sangat mempermalukan dan menghinakan Amerika, sekaligus membongkar
topeng kebohongan, serta kebobrokan Amerika Serikat.
Peristiwa yang menggemparkan
Dunia berupa penghancuran Gedung kembar WTC di New York sebagai simbul
kekuatan ekonomi Amerika Serikat dan Gedung Pentagon di Washington DC
sebagi simbul kekuatan militer sekaligus Pusat Pengendalian Pertahanan
dan Keamanan Amerika dengan pesawat penumpang yang terjadi pada tanggal
11 September 2001, adalah peristiwa yang sangat mempermalukan dan
menghinakan Amerika, sekaligus membongkar topeng kebohongan, serta
kebobrokan Amerika Serikat.
1. Sangat mempermalukan dan menghinakan Amerika Serikat
Peristiwa 11 September 2001 tersebut merupakan peristiwa yang sangat
mempermalukan dan menghinakan Amerika Serikat, karena seperti yang dapat
kita saksikan dalam tayangan TV, Amerika Serikat yang saat ini
memproklamirkan diri sebagai Polisi Dunia dan sekaligus merupakan
satu-satunya Negara Super Power dalam bidang militer seakan dibuat
mainan, Gedung kembar WTC sebagai simbul kekuatan Ekonomi Amerika
Serikat dihancur leburkan rata dengan tanah dan Gedung Pentagon yang
merupakan simbul kekuatan dan kekuasaan Amerika Serikat diporak
porandakan oleh pesawat sipil tanpa ada reaksi sama sekali dari pihak
pertahanan dan keamanan Amerika Serikat dan saat kedua pesawat menabrak
gedung kembar WTC, rakyat Amerika Serikat seakan menyaksikan pertunjukan
akrobat udara.
Yang lebih memalukan dan menghinakan
lagi, ternyata Gedung Pentagon yang merupakan simbul kekuatan sekaligus
pusat pengendalian pertahanan dan keamanan Amerika Serikat diserang 1
jam setelah Gedung kembar WTC rata dengan tanah. Pembajak yang
menabrakkan pesawatnya ke Penragon ini adalah yang paling gila, karena
bertentangan dengan ide terorisme yang biasanya memilih rute yang paling
dekat. Pesawat ini terlebih dahulu terbang berputar-putar selama satu
jam melalui kawasan West Virginia, kemudian Ohio, lantas tiba-tiba
berbalik arah kembali ke Washington untuk menabrak markas Pentagon,
padahal sebenarnya pesawat ini hanya butuh waktu 5 menit untuk mencapai
Pentagon, begitu tinggal landas dari bandara langsung menyeberangi
Sungai Potomac, jadi tidak tidak perlu menghabiskan waktu satu jam dan
anehnya pesawat ini tidak pernah terditeksi oleh alat keamanan Amerika
Serikat.
Pada waktu menerima berita terjadinya
pembajakan pesawat penumpang yang akhirnya ditabrakkan ke Gedung kembar
WTC, Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon sangat frustasi karena
program-program darurat computer di Pentagon tidak berfungsi sama
sekali. Ia memerintahkan agar diterbangkan pesawat-pesawat dari
pangkalan yang berjarak tempuh 2 menit dari Washington namun ia terkejut
karena tidak ada satupun pilot, Iapun akhirnya mengeluarkan instruksi
ke sebuah pangkalan yang berjarak 200 mil dari Pentagon dan ternyata kru
pesawat juga tidak lengkap. Pesawat dengan kru yang tidak lengkap
tersebut sampai di Pentagon setelah menara kembar WTC hancur dan
kembalilah pesawat-pesawat tersebut ke pangkalan, sedangkan komandan
keamanan di pentagon tetap dimarkas komando tersebut. Dengan kecemasan
yang luar biasa kepala keamanan Pentagon tersebut berusaha mengadakan
kontak dengan beberpa pangkalan lainnya untuk menanyakan apa yang
sebenarnya terjadi, namun ternyata program-program computer darurat juga
tidak berfungsi, celakanya tak lama kemudian nasib gedung Pentagonpun
sama dengan WTC, diporak porandakan oleh hantaman Pesawat terbang sipil
dan Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon tersebut ikut tewas.
2. Membongkar kebohongan dan kebobrokan Amerika Serikat
Hingga detik ini pemerintah Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan
pernyataan resmi tentang jumlah pesawat yang dibajak, namun yang
diketahui oleh masyarakat pada umumnya adalah 4 Pesawat, ( yaitu 2
Pesawat menabrak Gedung kembar WTC, 1 Pesawat menambrak Pentagon dan 1
Pesawat jatuh karena ada perlawanan dari penumpang ), padahal sebenarnya
minimal ada 6 pesawat yang diabjak bahkan ada yang memberitakan 7
pesawat.
Begitu juga tentang siapa otak dan pelaku
pembajakan tersebut, sampai saat ini pemerintah Amerikan Serikat tidak
secara tegas dan kompak memberikan pernyataan siapa sebenarnya otak dan
pelaku pembajakan tersebut, namun opini yang sengaja dibentuk oleh
Amerika Serikat dalam masyarakat dunia adalah Usamah bin Laden dengan
Al-Qa’idahnya dengan menangkap beberapa orang yang mereka sebut sebagai
anggota jaringan Al-Qaidah diantara nya Muhammad Atha.
Namun percayakah kita bahwa serangan 11 September 2001 yang
mempermalukan dan menghinakan Amerika Serikat tersebut dilakukan oleh
Usamah dengan Al-Qai’dahnya ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut
tentunya kita harus tahu lebih dahulu, operasi macam apakah serangan 11
September tersebut dan seberapa hebatkah Al-Qai’dah pimpinan Usamah
sehingga dapat melakukan serangan yang begitu dahsyat.
Serangan 11 September 2001 tentunya bukan
sekedar peristiwa pembajakan sebuah pesawat lalu menabrakkan pesawat
tersebut ke suatu sasaran, atau seperti anggapan orang awam bahwa
membajak pesawat udara sama mudahnya dengan membajak sebuah bis
penumpang kemudian menabrakkan bis tersebut ke suatu sasaran.
Peristiwa 11 September 2001 yang
menghancurkan menara kembar WTC dan Gedung Pentagon adalah peristiwa
yang sangat dahsyat dan luar biasa, karena peristiwa tersebut terjadi
setelah melalui tahapan-tahapan yang semuannya mempunyai kerumitan yang
tinggi.
Bisa kita bayangkan bagaimana sebuah
Negara super power seperti Amerika Serikat yang telah memproklamirkan
diri sebagai Polisi Dunia itu dibuat sama sekali tak berdaya dimana
dalam waktu bersamaan minimal ada lima pesawat yang dibajak kemudian
pesawat-pesawat tersebut diarahkan ke suatu titik yang merupakan simbul
dari kedigdayaan Amerika Serikat kemudian menghancur leburkan
simbul-simbul tersebut tanpa ada reaksi sedikitpun dari pihak keamanan
Negara.
Oleh karena itu George Shultz mantan
menteri luar Negeri Amerika sangat terkejut ketika mendengar adanya
pembajakan 5 pesawat sekaligus, dia berkata : “ sejak sepuluh tahun yang
lalu, tidak pernah terjadi pembajakan sebuah pesawat pun di Amerika,
maka mana mungkin terjadi pembajakan 5 pesawat Amerika pada saat yang
bersamaan “.
Menurut para pakar, serangan tersebut merupakan operasi militer kelas
tinggi dengan pengorganisasian yang rapi dan sempurna serta kedisiplinan
yang tinggi, memiliki pengetahuan yang luar biasa dan kemampuan yang
sempurna disertai keberanian yang tiada batas.
Operasi militer kelas tinggi.
Didalam peristiwa serangan 11 September 2001 tersebut jelas terlilat
bahwa gerakan-gerakan si pelaku dan temperamennya mengisyaratkan bahwa
perencanaan aksi ini benar-benar bernuansa militer, hal ini sudah bisa
dirasakan mulai dari kesabaran bergerak sejak dari level pemikiran,
perencanaan, kontrol, hingga pelaksanaan, dengan planing sempurna
disertai tekad terlalu besar untuk dinggap sekedar ledakan emosi untuk
menghadapi operasi kamikaze yang meyakinkan.
Operasi ini juga merupakan operasi
militer kelas tinggi karena tahapan-tahapan yang dilalui para pembajak
mulai dari pemetaan, perencanaan, latihan sampai dengan pelaksanaan,
semua mempunyai kerumitan serta resiko yang sangat tinggi. Kerumitan
yang dihadapi dalam aksi ini bukan saja mereka harus mahir mengendalikan
pesawat, namun bersamaan dengan itu pembajak juga harus dapat menembus
sekaligus melumpuhkan seluruh system keamanan dan computer darurat yang
begitu rumit dan ketat, yang memang telah lama dipersiapkan untuk
menghadapi serangan nuklir Uni Sovyet, dimana sandi-sandinya hanya
diketahui oleh elit militer tertentu yang sangat loyal terhadap Negara.
Pengorganisasian yang rapi dan sempurna serta disiplin yang tinggi
Aksi semacam ini tentunya tidak mungkin hanya dilakukan oleh pelaksana
lapangan ( para pembajak ) namun sedikitnya melibatkan 50 orang yang
masing-masing mempunyai keahlian yang sempurna sesuai dengan bidang dan
tugasnya dengan pengorganisasian yang sangat rapi dan sempurna serta
disiplin yang tinggi
Salah satu kunci tidak terciumnya aksi
tersebut sejak perencanaan hingga pelaksanaan operasi oleh alat keamanan
maupun intelejen Amerika Serikat, baik CIA maupun alat keamanan lainnya
tentu sangat terkait dengan kerapian organisasi dan disiplin tinggi
yang dimiliki seluruh anggota organisasi ini.
Disamping itu tidak terciumnya gerakan
ini oleh alat keamanan Amerika Serikat sudah bisa dipastikan bahwa
organisasi ini adalah sama sekali baru dipermukaan, yang tidak pernah
diawasi sebelumnya, tidak mempunyai masa lalu yang menjadikannya berada
dalam lingkaran pengawasannya. Selain itu, ide yang digunakan juga baru
yang sama sekali tidak pernah terlintas dan tidak pernah ada sebelumnya,
hal itulah yang memungkinkan mereka bisa memperoleh informasi yang
valid mengenai tempat-tempat yang telah disurvei dan dikajinya selama
perencanaan, kemudian informasi ini dicek selama persiapan dan kemudian
dilaksanakan ditempat-tempat yang telah disurvei dan disiapkan tersebut.
Mempunyai pengetahuan luar biasa dan penguasaan ilmu yang sempurna
Para pelaku aksi ini mempunyai tingkat pengetahuan luar biasa dan
penguasaan ilmu yang sempurna, baik yang bertugas melumpuhkan system
keamanan maupun eksekutor lapangan. Anggota yang bertugas melumpuhkan
sitem keamanan udara maupun computer darurat Pentagon tentu merupakan
orang-orang yang mempunyai pengetahuan luar biasa dan pengusa an ilmu
yang sempurna karena harus bisa menembus sekaligus melumpuhkan sitem
keamanan udara maupun komputer darurat di Pentagon yang begitu rumit
dengan pengamanan yang super ketat tanpa bisa terditeksi oleh aparat,
dan kesempurnaan penyelesaian tugas inilah yang nantinya akan memuluskan
para eksekutor lapangan ( pembajak ).
Begitu pula para eksekutor lapangan (
pembajak ) meskipun harus melalui pemeriksaan dan pengawasan yang ketat (
lebih-lebih bila benar pelaku berwajah Arab sebagaimana dituduhkan
Amerika, tentu ada perlakuan khusus dengan pengawasan dan pemeriksaaan
yang ekstra ketat ) namun mereka tetap harus dapat melaksanakan seluruh
tugasnya dengan sempurna, mulai dari meloloskan diri dari pemeriksaan di
Bandara, baik yang dilakukan oleh pihak keamanan maupun alat diteksi
yang serba canggih yang diapasang disetiap pintu masuk maupun yang
dipasang ditempat tersembunyi guna mengawasi setiap sisi.
Para pembajak tersebut dapat dipastikan
bahwa mereka bukan pilot amatiran yang belajar mengemudikan pesawat
kecil atau melalui simulasi, namun mereka merupakan pilot yang handal
yang sangat berpengalaman, mereka mempunyai pengetahuan yang luar biasa
dalam penguasaan pesawat terbang. Dengan penuh keyakinan tidak akan
terditeksi oleh pengawas keamanan penerbangan, mereka keluar jauh dari
jalur penerbangan yang telah ditetapkan dengan aturan dan pengawasan
yang sangat ketat, kemudian membawa pesawat yang penuh dengan bahan
bakar tersebut dan mengubahnya menjadi bom yang akan diarahkannya ke
target yang ditetapkannya dengan akurasi yang sempurna. Target telah
ditetapkan dengan makna simboliknya, yaitu di New York sebagai pusat
perekonomian dan Washington sebagai pusat pemerintahan sekaligus
pertahanan dan keamanan Amerika Serikat. Kemudian titik benturan yang
dituju menggunakan hitungan matematika yang akurat, dimana ia hendak
membenturkan pesawat dalam jarak ketinggian antara gedung tingkat 60
hingga 70, agar reruntuhan yang jatuh kebawah cukup untuk menghacurkan
seluruh gedung WTC yang tertimpa, menerobos dan masuk kedalamnya tanpa
berserakan jauh.
Ada pernyataan menarik dari Presiden Mesir Husni Mabarak :
Husni Mubarak adalah Presiden Mesir yang sikapnya sangat berseberangan
dengan pemikiran Islam bahkan boleh dikatakan sangat memusuhi Islam.
Dalam catatan sejarah Mesir, pada masa pemerintahan Mubarak jumlah orang
yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus politik telah melebihi jumlah
yang pernah dihukum mati sejak zaman Fir’aun hingga masa pemerintahan
Mubarak, sehingga kesaksiannya tidak patut dicurigai atau diragukan
kenetralan nya. Disamping itu Mubarak mempunyai pengalaman yang luas
dibidang penerbangan pesawat karena sebelumnya ia adalah seorang pilot
pesawat tempur.
Mubarak memberikan pernyataan bahwa :
aksi 11 September 2001 tidak bisa dilakukan oleh orang yang iseng, tidak
bisa dilakukan dengan cara yang telah diumumkan oleh Amerika Serikat.
Mubarak menegaskan bahwa mustahil menerima analisis Amerika, khususnya
yang berkaitan dengan serangan terhadap Pentagon, yang tinggi gedungnya
mencapai lima tingkat dan dikelilingi gedung pencakar langit. Mubarak
mengatakan bahwa manuver dengan pesawat militer yang dikendalikan oleh
pilot militer professional, disela-sela gedung-gedung pencakar langit
untuk menabrak gedung Pentagon adalah maneuver yang hampir mustahil bisa
dilakukan, dan jelas lebih mustahil lagi apabila maneuver tersebut
menggunakan pesawat sipil yang berbadan besar dan dipiloti oleh seorang
pilot amatir.
Pelaku mempunyai keberanian tanpa batas.
Pada waktu pelaksanaan operasi tidak ada
lagi istilah penyusupan atau sembunyi-sembunyi, yang ada hanyalah
langkah-langkah dan aksi-aksi biasa yang didengar dan dilihat ratusan
pegawai, dimana sebagian besar dari mereka adalah perwira intelejen dan
keamanan, pegawai imigrasi dan bea cukai di bandara yang dilengkapi
dengan kamera-kamera pengawas yang diam maupun bergerak, yang dipasang
disetiap sudut guna mengawasi setiap sisi. Pelaku ini tentunya masuk ke
bandara membawa koper dan senjatanya, naik ke pesawat setelah melakukan
proses pemeriksaan perjalanan dan keamanan, sedangkan ia percaya penuh
akan kesempurnaan persiapannya dengan segala kemampuannya untuk
melakukan aksinya.
Oleh karena itu jika benar sebagaimana
yang dituduhkan Amerika bahwa para pelaku adalah anggota Al-Qai’dah yang
indentik dengan Bangsa Arab, tentunya mereka mempunyai keberanian yang
tanpa batas, yang dimaksud tanpa batas disini bukan hanya berani mati
namun sebagaimana yang kita ketahui selain pengamanan dibandara sangat
ketat, khusus untuk para penumpang pesawat yang berwajah Arab akan
mendapatkan perlakukan yang sangat khusus atau ekstra ketat. Bagaimana
mungkin seorang yang masih menyisakan ketakutan walau hanya sedikit,
berani menembus lubang jarum atau dengan kata lain keberhasilan 0,0.. %,
namun kenyataannya mereka bisa l;olos dengan mulus.
Selanjutnya bagaimanakah sebenarnya
pengamanan Negara Amerika Serikat sehingga aksi serangan bisa terjadi,
apakah motif serangan tersebut, target apa yang ingin dicapai pelaku,
dan siapakah sebenarnya pelaku utama serangan tersebut :
1. Bagaimana sebenarnya Pengamanan Negara Amerika Serikat saat itu.
Semua orang tahu bahwa Amerika saat ini adalah Negara Super Power yang
tiada duanya dan menganggap dirinya sebagai Polisi Dunia. Dengan segala
keunggulan teknologinya baik teknologi militer maupun teknologi
informasi seakan Amerika tidak bisa dijamah oleh siapa-pun bahkan Negara
manapun. Pentagon sendiri yang merupakan korban terakhir dari serangan
tersebut adalah pusat pengendalian pertahanan dan keamanan Amerika
Serikat yang pengawas annya ekstra ketat, lebih-lebih wilayah udaranya,
dengan teknologi mutakhir yang dimiliki dapat memberikan peringatan dini
bila akan terjadi serangan atau penyusupan, ditambah lagi dengan Basis
Pertahanan Laut yang menggunakan sinar Laser, seakan tak sebatang
jarumpun bisa diselundupkan/lolos ke Gedung Pentagon.
Dalam hal penerbangan, Amerika Serikat
memberlakukan aturan yang sangat ketat, untuk panumpang dan barang
bawaan pengawasan dan pemeriksaan selain dilakukan oleh petugas, juga
menggunakan alat diteksi yang serba modern, pengawasan ini menjadi lebih
ekstra ketat kalau calon penumpang tersebut berwajah Arab ( Timur
Tengah ).
Untuk rute penerbangan, setiap pesawat sipil yang mengadakan perjalanan
apapun, memiliki rute penerbangan dan ketinggian tertentu yang tidak
bisa dilanggarnya, dan bila terjadi pelang garan/penyimpangan rute
maupun ketinggian, maka pilot akan segera mendapat peringatan, dan bila
peringatan tidak diindahkan tindakan keras dengan menembak jatuh
pesawatpun dapat dilakukan, khususnya di wilayah Boston, New York dan
Washington di kawasan pantai Timur Amerika Serikat, yang pengawasannya
paling ketat diseluruh Dunia.
Kawasan ini sejak lama memang
dipersiapkan untuk menghadapi serangan nuklir Uni Sovyet, khususnya yang
diarahkan kepada dua kota paling penting yaitu New York dan Washington.
2. Apakah motif serangan 11 September 2001,
Suatu hal yang dikenal oleh dunia menyangkut apa yang dinamakan teror
adalah bahwa setiap aksi teror dilakukan untuk tujuan menciptakan
sejumlah besar pengaruh politik yang bisa menyingkirkan hambatan dari
jalan atau membukakan pintu keluar. Adapun yang terjadi di New York dan
Washington tidak mengandung muatan politis, tidak ada hal-hal sebelum
dan sesudahnya. Aksi 11 September 2001 ini juga tidak terlihat ingin
menimbulkan pengaruh atau tekanan apapun, bahkan aksinya ini juga tidak
mengirim isyarat sedikitpun, sekalipun dengan darah, tentang tuntutannya
dimasa mendatang. Pelaku, berdasarkan seluruh isyarat yang bisa
ditangkap, hanyalah orang-orang yang marah dan ngotot untuk membalas
dendam, yang pada umumnya disebabkan oleh sesuatu yang telah terjadi.
3. Target apa yang ingin dicapai para pelaku
Tampaknya aksi ini merupakan pendahuluan sekaligus hasil, serta
segala-galanya, serangan tersebut merupakan balas dendam atau hukuman
yang telah menghancurkan nasionalisme, membunuh identitas, menimbulkan
perasaan geram lantaran menderita, kekejaman, dan kehinaan yang
ditimpakan kepadanya.
4. Siapakah sebenarnya pelaku serangan 11 September 2001.
Tidak ada seorangpun di Amerika atau di Dunia yang percaya bahwa ada
teroris yang bisa membajak empat atau lima pesawat sekaligus di Amerika
Serikat, dimana kelompok pertama membajak pesawat yang tinggal landas
dari bandara Boston pukul 07.59, lantas mengubah rutenya hingga mencapai
New York, kemudian menabrak menara Utara Gedung WTC pada pukul 08.45 (
46 menit sesudahnya ). Kemudian pembajak lain yang tinggal landas pukul
08.14, menabrak menara Selatan Gedung WTC pukul 09.03, atau 18 menit
setelah tabrakan di menara Utara, tanpa ada reaksi apapun dari Korps
Keamanan Amerika, seolah-olah mereka sedang melihat akrobat udara atau
sedang menyaksikan film di bioskop.
Bukan itu saja, Kantor Departemen
Pertahanan Amerika Pentagon sendiri ditabrak pada pukul 09.43, atau
kurang lebih 1 jam sesudah penghancuran menara kembar WTC, Pesawat ini
adalah yang paling aneh, karena bertentangan dengan ide terorisme yang
biasanya memilih rute yang paling dekat. Pesawat ini mendekati bandara
Washington, terbang sesuai dengan rutenya sehingga melalui kawasan West
Virginia, kemudian Ohio, lantas tiba-tiba berbalik arah untuk menabrak
markas Pentagon yang ada di Washington sendiri, padahal pesawat ini
sebenarnya hanya butuh waktu lima menit untuk melakukan serangannya,
begitu tinggal landas dari bandara langsung menuju sasaran dengan
menyeberangi Sungai Potomac, jadi tidak perlu waktu 60 menit seperti
yang telah terjadi diatas yang seakan-akan mengejek pihak pihak keamanan
Amerika Serikat atau memang sengaja ingin mempermalukan Amerika
Serikat.
Padahal seharusnya Pentagon merupakan
target pertama yang diserang pada peristiwa serangan Nuklir atau
serangan militer terhadap Amerrika Serikat, namun kenyataannya dilakukan
paling akhir, jika pentagon sendiri tidak bisa melindungi dirinya dari
serangan pesawat sipil, maka apa yang bisa dilakukan ketika serangan
militer yang sesungguhnya ?
Dari sisi lain penutupan semua bandara di
Amerika dan kawasan udara Amerika serta pembelokan peswat-pesawat ke
bandara-bandara di Kanada, sama sekali bertentangan dengan gambaran
kasus ini, seakan-akan ini hanyalah pembajakan beberapa pesawat. Sebab
tujuan pembajak hanya satu, membajak pesawat untuk menabrakkan dan
meledakkan ke suatu target tertentu, jadi bukan membajak untuk mendarat
kemudian minta tebusan, sama sekali tidak, sehingga meskipun dengan
tekanan apapun bahkan janji apapun untuk mendarat ke Kanada, maka mereka
tidak akan pernah menurutinya Ini menunjukkan bahwa krisis ini terlalu
besar dari kemampuan Amerika Serikat untuk mengendalikan, menguasai,
bahkan mengarahkan beberapa pesawat sipil.
Kemudian tindakan Presiden Bush yang bersebunyi dan melarikan diri dari
wilayah Florida ke Lousiana, kemudian kembali kabur ke tempat lain
diwilayah Nebraska di pedalaman Amerika, semua itu menimbulkan banyak
keraguan dimana hal itu tidak terjadi kecuali bila ada serangan dari
luar atau adanya kekuatan yang mampu mengejar Presiden dimanapun dia
berada, atau kegagalan total dalam menguasai instrument kendali Amerika
Serikat, bukan sekedar beberapa orang yang membajak beberpa pesawat.
Dari uraian tersebut diatas baik dari
segi kemampuan, motif kejiwaan maupun target yang ingin dicapai kita
sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa Pelaku ini digerakkan oleh
motif-motif kejiwaan yang benar-benar berbeda dari gambaran orang Arab
tentang gerakan yang diperlukan untuk menghadapi Amerika, dalam arti
bahwa tuntutan orang Arab terhadap Amerika adalah menekan Israel..
Lantas bagaimanakah tentang kondisi Usamah sendiri saat ini
Memang pada masa pendudukan Uni Sovyet Usamah mempunyai pengaruh serta
andil yang cukup besar dalam mengusir penjajah dengan mensuplay senjata
maupun perbekalan lainnya, namun setelah Pemerintah Islam Afganistan
yang dipinpin oleh Mullah Muhammad Umar dikudeta Amerika Serikat dan
sekutunya sehingga jatuh, posisi Usamah semakin melemah karena selalu
diburu oleh Amerika Serikat dan antek-anteknya.
Ada sebuah analisis yang menarik yang
dikemukakan oleh NATO di Brusel yang mengang gap mustahil keterlibatan
Usamah, serta memaparkan sebuah bangun sempurna yang lebih layak disebut
sebagai bukti-bukti penguat daripada sekedar rangkaian peristiwa.
Saksi-saksi mengindikasikan adanya garis
penghubung yang menyimpulkan: bahwa sungguh sulit berdasarkan asumsi
manapun yang wajar untuk mengaitkan apa yang terjadi di New York dan
Washington dengan Usamah atau organisasi Al-Qa’idah yang dipimpinnya.
Kesulitan tidak timbul dari kenyataan bahwa operasi yang telah
terlaksana itu berada diluar jangkauan perangkat operasi, organisasi dan
sumber daya yang dimiliki Usamah, tapi kesulitan ini benar-benar
mencapai tingkat kemustahilan, karena selama masa terakhir ini, setelah
peristiwa peledakan Kapal Perusak “ Cole “, Usamah terus berada dalam
pengawasan ketat dimana dia tidak bisa lolos darinya.
Artinya, ia memang bisa menyembunyikan niat dihatinya, bisa
menyemebunyikan seluruh detail kehidupannya didalam goa-goa tempat
persembunyiannya, akan tetapi untuk melakukan pengorganisasian,
perencanaan dan pelaksanaan operasi tingkat tinggi semacam yang terjadi
di New York dan Washington tersebut Usamah tidak bisa menyembunyikan
sesuatu, sekalipun hanya satu hari saja dalam operasi yang pengaturannya
mungkin membutuhkan tidak kurang dari 50 Orang..
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa
peluang Usamah dengan Al-Qai’dahnya untuk dapat melakukan aksi tersebut
sangat kecil bahkan yang lebih realistis adalah mustahil.
Selain dari pada itu untuk
membuktikan tuduhan Amerika tersebut Amerika Serikat setidaknya harus
bisa menjawab pertanyaan berikut ini :
- Empat jam setelah peristiwa penghancuran
Menara Kembar WTC dan Gedung Pentagon, CIA langsung memutuskan sikap
bahwa dalang dari peristiwa tersebut adalah Usamah, lantas apa bukti
fisik keterlibatan Usamah, kemudian Taliban melindunginya, apa memang
tuduhan tersebut telah disiapkan sebelumnya ?
- Mengapa perusahaan penerbangan American
Airlines setelah mengumumkan bahwa didalam daftar penumpang peswat
mereka tidak ada seorangpun penumpang yang berkebangsaan Arab, namun
beberapa jam kemudian FBI mengumumkan bahwa ada 19 penumpang
berkebangsaan Arab dan merekalah yang dituduh sebagai pembajaknya.
- Dari 19 orang yang masuk dalam daftar
pembajak yang melakukan kamikaze tersebut 7 orang diantaranya ternyata
keesukan harinya masih bisa bekerja di kantor masing-masing diTunesia
dan Arab Saudi, informasi mana yang sebenarnya bisa dipercaya ?
- Mengapa kotak hitam tidak pernah
dibublikasikan, apakah didalam kotak hitam terdapat informasi yang tidak
sesuai dengan keinginan Pemerintah Amerika, tidakkah pesawat yang
dibajak jumlahnya lebih dari 4, jika memang benar yang di WTC rusak
tidakkah masih ada yang di Pentagon dan Pennsylvania mengapa tidak
satupun diumumkan hasilnya ?
- Bagaimanakah Amerika bisa menemukan
Paspor salah seorang pembajak dibawah renruntuhan gedung WTC, seperti
yang telah diumumkan ? tidakkah panasnya udara waktu kebakaran dan
ledakan bisa melelehkan baja, bahkan kotak hitampun katanya rusak,
mengapa Paspor pembajak masih utuh ?
- Bagaimanah sebenarnya jatuhnya pesawat
di Pennsylvania ? berita yang sampai kemasyarakat peswat tersebut jatuh
setelah ada pertengkaran antara pembajak dan kru pesawat, namun
kenyataannya pemerintah juga tidak membantah adanya laporan saksi mata
yang menegaskan bahwa pesawat tersebut dihadang oleh pesawat tempur
Amerika Serikat lalu ditembaknya ?
- Bagaimanakah para pembajak bisa
melumpuhkan semua sistim keamanan penerbangan di Amerikat termasuk bisa
melumpuhkan sistim computer darurat di Pentagon, tidakkah kode-kode
hanya dimiliki oleh elit militer yang sangat loyal kepada pemerintah.
- Bagaimanakah pembajak bisa memperoleh
akurasi sempurna dalam menetapkan target dan waktu, bersamaan dengan itu
ada beberapa kendaraan yang dipasangi ranjau meledak di belakang gedung
putih dan di depan kantor Departemen Luar Negeri ?
- Mengapa intelejen AS menyembunyikan
informasi dua pesawat lain, selain 4pesawat sebagaimana yang diumumkan
yang oleh perusahaan penerbangan Amerikan Airlines dan kemudian
diketahui bahwa kedua pesawat tersebut jatuh dan beritanya dirahasiakan
dari penglihatan dan pendengaran publik.
- Bagaimanakah kelanjutan pernyataan
Amerika Serikat tentang keberhasilannya menggagalkan pembajakan pesawat
di Bandara John F. Kennedy dan menangkap para pelakunya yang katanya
mereka adalah salah satu sel terorsit Arab ? mengapa sampai saat ini
tidak ada kelanjutan berita dari peristiwa tersebut ?
- Adanya kontroversi pernyataan menlu
Colin Powell yang menyatakan bukti-bukti keterlibatan Usamah, namun
kemudian dibantah Bush bahwa bukti tersebut belum terungkap, mana
pernyataan yang benar.
- Mengapa ditempat-tempat yang menjadi
target tidak didapati orang Yahudi, bahkan menurut laporan 4.000 orang
Yahudi libur pada hari itu.
- Mengapa AS mengabaikan perayaan yang diadakan oleh para ekstremis Yahudi di depan puing-puing WTC
- Mengapa AS tidak minta klarifikasi
mantan PM Isreil, Uhud Barak, yang satu jam sebelum kejadian
menyampaikan pidato disebuah stasiun AS yang mengingatkan bahaya terror
orang Arab dan mengajak memerangi terorisme. Memang Amerika Serikat
terus berusaha menutupi kebohongannya dengan kebohongan yang lain namun
tentunya masyarakat Dunia semakin sadar dan faham atas semua kebohongan
dan kebobrokan Amerika Serikat.
Kesimpulannya tuduhan Amerika bahwa yang
melakukan serangan 11 September 2001 adalah Usamah dengan Al-Qaidahnya
adalah suatu kebohongan besar .
Pertanyaan selanjutnya kalau bukan Usamah
lantas siapa yang melakukan aksi serangan tersebut, padahal opini Dunia
yang sengaja dibentuk Amerika Serikat adalah Usamah dengan
Al-Qai’dahnya ?,
Pelaku adalah muka baru
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : “ pelaku adalah muka baru “
Hal-hal yang menguatkan bahwa pelakunya merupakan “ muka baru “ adalah bahwa :
- 1. tidak terciumnya gerakan ini oleh
alat keamanan Amerika Serikat sudah bisa dipastikan bahwa pelaku adalah
pihak yang sama sekali baru dipermukaan, sehingga tidak pernah diawasi
sebelumnya, tidak mempunyai masa lau yang menjadikannya berada dalam
lingkaran pengawasan Amerika Serikat dan hal itulah yang memungkinkan
untuk memperoleh informasi yang valid mengenai tempat-tempat yang telah
disurvei dan dikajinya selama perencanaan, kemudian informasi ini dicek
selama persiapan untuk pelaksanaan.
- 2. ide yang digunakan sama sekali tidak
pernah terlintas dan tidak pernah ada sebelum nya, sementara kita
sepakat bahwa ide lamapun andaikata akan diperbarui pasti memerlukan
beberapa uji coba, sedangkan ide baru lebih memiliki muatan keberanian
untuk dicoba tanpa perlu pijakan yang pernah dikenalnya atau wawasan
yang menentukan ketinggian latihannya.
- 3. fakta juga membuktikan bahwa pelaku
adalah pihak baru, karena ia mempunyai tingkat pengetahuan luar biasa
dalam mensurvei rencanannya yang belum diketahui sebelumnya. Ia masuk ke
bandara membawa koper dan senjatanya, menunggu dibelakang pintu gerbang
kemudian naik ke pesawat setelah melakukan proses pemeriksaan
perjalanan dan keamanan, sedangkan ia percaya penuh akan kesempurnaan
persiapannya dengan segala kemampuannya untuk melakukan peledakan,
karena pesawat tersebut membawa bahan bakar yang cukup untuk terbang
selama enam jam di udara. Sesudah itu pelaku memiliki kemampuan
menguasai pesawat yang dinaikinya dan mengubahnya sebagai bom yang akan
diarahkannya kearah target yang ditetapkannya. Target telah ditetapkan
dengan makna simboliknya, yaitu di New York sebagai pusat perekonomian
dan Washington sebagai pusat pemerintahan Amerika Serikat. Kemudian
titik benturan yang dituju menggunakan hitungan matematika yang akurat,
dimana ia hendak membenturkan pesawat dalam jarak ketinggian anatara
gedung tingkat 60 hingga 70, agar reruntuhan yang jatuh kebawah cukup
untuk menghacurkan seluruh gedung WTC yang tertimpa, menerobos dan masuk
kedalamnya tanpa berserakan jauh.
Selanjutnya siapakah muka baru tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut paparan kronologis peristiwa
tersebut mulai sebelum peristiwa terjadi, saat terjadi peristiwa serta
pernyataan atau analisis para ahli.
Sebelum Peristiwa terjadi :
1. Lyndon la ROUCHE .
Lyndon la ROUCHE adalah seorang calon presiden dari Partai Demokrat 2004.
Dalam salah satu pidatonya di Washington pada tanggal 24 – 7 – 2001 ia menegaskan bahwa
saat ini Amerika sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah dan sedang
ditepi jurang kebangkrutan, Amerika Serikat sesungguhnya telah dikelola
secara buruk sejak era Carter, regulasi dibidang transportasi, sumber
daya, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dalam keadaan rusak.
Sesungguhnya kehancuran ini tidak datang secara tiba-tiba didepan mata,
akan tetapi adanya kebijakan-kebijakan yang keliru yang terus berlanjut,
selagi IMF, kebijakan politik, Wall Street dan sistim Proteksi Federal
masih mendominasi, maka jangan ada seorang pun yang berharap adanya
perbaikan. Kondisi ini sebenarnya jauh lebih buruk dibanding keadaan
pada tahun 1977
Dalam kondisi seperti ini pada umumnya perlu diciptakan alasan untuk
mengobarkan perang yang kelak bisa menggerakkan ekonomi Amerika dan
memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan Industri senjata. Dulu
Inggris pernah mengobarkan Perang Dunia I guna mencegah terjadinya
perubahan-perubahan semacam ini di Asia, maka pertama-tama mereka
mengobarkan api perang di Balkan kemudian keseluruh Dunia, begitu juga
Jerman mengobarkan perang Dunia II dengan motif yang sama.
Sekarang Amerika dan Inggris ingin mengobarkan perang Dunia ketiga untuk
menghambat perubahan-perubahan baru yang sekarang berlangsung di Asia.
2. Peringatan Pangeran Abdullah dari Arab Saudi
Bahwa pada tanggal 28 Agustus 2001, Pangeran Abdullah pernah mengirim
surat kepada Presiden Amerika Bush, yang dianggap surat paling keras
sepanjang sejarah hubungan antara Arab dan Amerika, tentang peringatan
terakhir dari Saudi sebagai wakil Dunia Islam kepada Amerika berkenaan
dengan sikapnya terhadap Israel.
Reaksi dari Pemerintah Amerika sangat luar biasa dengan adanya kejutan
dari Pemerintah Arab yang belum pernah terjadi sebelumnya, seminggu
kemudian Bush memberi jawaban yang menenangkan Pangeran Abdullah dan
menegaskan kepadanya bahwa ia sependapat dengan Pangeran menyangkut isi
suratnya, tapi meminta Pangeran untuk bersabar beberapa waktu.
Rahasia ini dibuka oleh DR. Ahmad Tuwaijiri, seorang majelis syura Saudi
Arabia di Televisi Al-Jazeera 23-12-2001, yang tentunya juga bisa
dianggap mewakili Pemerintah Arab Saudi yang meskipun ini tidak lazim
yang berlaku di Kerajaan Arab Saudi.
DR. Tuwaijiri membantah segala tuduhan Amerika dan sekaligus menegaskan
bahwa ada hubungan langsung antara peringatan Pangeran Abdullah dengan
serangan 11 September 2001, ia menegaskan pula bahwa yang melakukan
serangan tersebut langsung atau tidak langsung ada hubungannya dengan
Mossad Israel yang dimungkinkan ada kerjasama dengan kelompok ekstrem
kanan Amerika. Semua aksi tersebut dilakukan semata-mata untuk
menyelamatkan Israel dari krisis dan untuk mementahkan kemungkinan
bersatunya Dunia Arab Islam dibawah kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi
melawan Israel.
3. Pidato mantan PM Israel Uhud Barak.
Satu jam sebelum kejadian mantan PM Israel Uhud Barak menyampaikan
pidato disebuah stasiun Radio di AS yang mengingatkan bahaya terror
orang Arab dan mengajak memerangi terorisme.
Saat Peristiwa terjadi.
Sampai detik ini tidak ada pernyataan yang pasti berapa sebenarnya
jumlah pesawat yang dibajak, namun yang diketahui oleh masyarakat umum
setidaknya ada 4 pesawat, ( yaitu 2 pesawat yang menghancurkan Gedung
Kembar WTC, 1 pesawat menghantam Pentagon dan 1 pesawat terjatuh karena
adanya pertengkaran antara seorang penumpang dengan pembajak ), padahal
setidaknya ada 2 pesawat lagi yang dibajak namun sempat ditembak jatuh
oleh angkatan udara Amerika Serikat sebagaimana yang diumumkan oleh
perusahaan penerbangan Amerikan Airlines dan ini juga diakui Amerika
Serikat namun tidak pernah dipublikasikan.
Dari semua pesawat yang dibajak baik yang
mencapai target maupun yang tidak mencapai target sampai detik ini
hasil analisa dari kotak hitam yang berada dipesawat tersebut juga tidak
pernah dipublikasikan.
Adapun rute Pesawat yang menghantam Gedung kembar WTC maupun Gedung Pentagon adalah sebagai berikut :
Pesawat I : jam 07.59 waktu setempat tinggal landas
dari Boston, lantas mengubah rutenya hingga mencapai New York, kemudian
menabrak menara Utara Gedung WTC pada pukul 08.45 ( 46 menit sesudahnya )
Pesawat ke II : jam 08.14 tinggal landas ( atau setelah
15 menit dari pesawat pertama ), setelah melakukan pernerbangan selama
lebih kurang 49 menit sampailah di New York dan menabrak menara selatan
pukul 09.03, atau 18 menit setelah menara utara.
Pesawat III : keluar dari bandara New York dan terbang
sesuai dengan rutenya sampai wilayah Pensylvania, kemudian memasuki
wilayah Ohio, kemudian tiba-tiba berbelok 30 derajat, sehingga berhasil
dijatuhkan di kota Pittersburg.
Pesawat IV : 08.42 tinggal landas dan setelah
berputar-putar kurang lebih 1 jam kemudian menuju Pentagon dan langsung
menghantam pusat pengendalian dan pertahanan Amerika Pentagon jam 09.43
atau 58 menit setelah penghancuran WTC.
Pesawat keempat ini adalah yang paling aneh dan gila, karena
bertentangan dengan ide terorisme yang biasanya memilih rute yang paling
dekat. Pesawat ini mendekati bandara Washington, terbang sesuai dengan
rutenya sehingga melalui kawasan West Virginia, kemudian Ohio, lantas
tiba-tiba berbalik arah untuk menabrak markas Pentagon yang ada di
Washington sendiri, padahal sebenarnya pesawat ini hanya butuh waktu 5
menit untuk mencapai Pentagon, begitu tinggal landas dari bandara
langsung menyeberangi Sungai Potomac, jadi tidak tidak perlu menghabis
kan waktu 60 menit dari berangkat hingga kembali.
Pada waktu menerima tanda bahaya mengenai terjadinya pembajakan, Perwira
yang bertang-gung jawab di Pentagon sangat frustasi karena
program-program darurat komputer di Pentagon tidak berfungsi. Ia
memerintahkan agar diterbangkan pesawat-pesawat dari pangkalan yang
berjarak tempuh 5 menit dari Washington namun ia terkejut karena tidak
ada satupun pilot. Iapun akhirnya mengeluarkan instruksi ke sebuah
pangkalan yang berjarak 200 mil, ternyata kru pesawat tidak lengkap.
Pesawat dengan kru yang tidak lengkap tersebut sampai di Pentagon
setelah menara kembar WTC hancur dan akhirnya kembalilah pesawat-pesawat
tersebut ke pangkalan, sedangkan komandan lapangan di pentagon tetap
dimarkas komando tersebut. Dengan kecemasan yang luar biasa dia berusaha
mengadakan kontak dengan beberpa pangkalan lainnya untuk menanyakan apa
yang sebenarnya terjadi, namun ternyata program-program computer
darurat juga tidak berfungsi ( sesuai laporan intelejen Belanda ),
celakanya tak lama kemudian nasib gedung Pentagonpun sama dengan WTC dan
Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon tersebut ikut tewas.
Setelah Peristiwa terjadi
1. Lyndon la ROUCHE
Sepekan sesudah terjadinya serangan 11 September, ia menyatakan dalam wawancara Radio :
Aksi
11 September merupakan aksi kamikaze yang direkayasa pada masa
terjadinya krisis ekonomi dan keuangan di sejumlah NeFakgara. Aksi ini
tidak pernah dilakukan kekuatan manapun diluar Amerika serikat. Bisa
jadi beberpa personil Negara lain yang dimanfaatkan dalam aksi ini, akan
tetapi pelaksana aksi ini sesungguhnya mewakili kekuatan-kekuatan yang
ada dalam Negeri Amerika Serikat. Tujuan aksi ini adalah terjadinya
revolosi birokrasi didalam negeri Amerika Serikat dan menyeret AS
kedalam perang. Kekuatan ini sudah siap melakukan aksi-aksi lain untuk
mencapai tujuan, mereka akan membakar emosi masa agar menyeret dan
mendorong pemerintah untuk berperang.
Kita harus menghentikan ini, kalian
jangan percaya Chanel CNN, FOX TV, atau chanel-chanel lain serupa.
Mempercayai chanel-chanel ini sama saja anda telah menjadi alat untuk
mewujud kan tujuan-tujuan mereka melakukan aksi ini. Kita jangan
berpikir untuk melakukan intervensi ke Afganistan. Kita harus
menghentikan Israel sampai pada batasnya, karena Israel telah menjadi
bahaya bagi Amerika Sserikat dan Negara-negara lainnya. Kita harus mulai
membangun perdamaian di Timur Tengah, karena ketegangan yang terjadi di
kawasan ini merupakan bagian dari scenario yang telah direcanakan di
Asia.
2. Mike Robert
Sebagaimana telah dikutip diatas Mike Robert mantan Kepala Kepolisian
Los Angelos, dalam sebuah pidato yang diselenggarakan di aula Portland
State University ia mengungkap-kan sejumlah dokumen tentang serangan 11
September dan rentetannya. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 1.000
dari Seatle dan San Fransisco. Diawal pidatonya ia menantang taruhan
1.000 $ kepada para hadirin yang bisa menjelaskan bahwa sumber yang
dikutipnya tidak bisa dipercaya ( bohong ), tapi tak seorangpun yang
bisa membantahnya.
Dia menjelaskan tentang keterlibatan pemerintah AS atas serangan
tersebut. Emosi masa semakin meluap ketika Mike Robert mengemukakan
kutipan-kutipan dari buku “ Papan Catur Besar “ yang diterbitkan tahun
1997 oleh Zbigniew Brezinsky, ( penasehat keamanan masyarakat dalam
pemerintahan Carter ). Kutipan-kutipan ini disamping peta Asia Tengah,
menjelaskan dengan gamblang bahwa Perang yang sekarang dilancarkan di
Afganistan telah direncanakan paling tidak sejak 4 tahun sebelumnya.
Kutipan-kutipan tersebut mensinyalir pentingnya sebuah serangan yang
mirip dengan serangan ke Pearl Harbour. Dia juga menyinggung banyak
persoalan, bagaimana kepala intelejen Pakistan yang menduduki jabatannya
dengan rekomendasi perwakilan intelejen pusat mengirim teleks berisi
wesel sebesar 100 ribu dollar kepada Muhammad Atha yang dianggap sebagai
pembajak utama. Pada saat Mike mengemukakan bukti-bukti visual
menyangkut peristiwa 11 September pata hadiran menjadi emosional dan
banyak yang menangis.
Jadi jelas bahwa serangan 11 September
2001 tersebut sebagai akal-akalan Amerika untuk melegalkan penyerbuannya
ke Afganistan dengan alasan memburu Usamah yang pada saat itu berada di
Afganistan.
3 Statement Jerman.
Sejak awal, orang-orang yang berpengalaman menangani aksi terror di
Eropa sudah melihat secara jelas bahwa akurasi, organisasi, dan tingkat
kemampuan dalam aksi ini terlalu besar untuk bisa dilakukan oleh seluruh
organisasi yang dikenal seperti Jihad Islam, Hammas, Hizbullah, Aliansi
Utara atau partai Demokrat, bahkan juga terlalu sulit untuk dilakukan
oleh Al-Qa’idah yang dipimpin oleh Usamah bin Ladin. Banyak orang
meragukan kebenaran statement-statement resmi pemerintahan Amerika.
Bahkan seorang ahli menegaskan di Chanel II Jerman ZDF, bahwa semua
pernyataan itu tak lebih dari ramalan-ramalan, berbagai penyelidikan
diselimuti dengan kerahasiaan, bahkan intelejen Amerika mungkin berupaya
untuk mengarahkan persepsi tertentu kepada pihak tertentu supaya tidak
timbul pikiran dalam masyarakat umum yang mengarah pada pihak-pihak lain
saat ini, atau mungkin sebenarnya mereka tidak memiliki ide apapun
mengenai fakta kasus ini, karena banyak sekali teka-teki yang
bertentangan dengan interprestasi-interprestasi Amerika bahwa kasus ini
terjadi melalui pembajakan pesawat sipil yang diarahkan kepada target
tertentu sehingga bisa berfungsi ibarat rudal penghancur. Karena banyak
orang meragukan kebenaran pembajakan 4 pesawat- semula dikatakan 5
kemudian 6, kemudian 8, sehingga mentan menlu Amerika Gerge Shultz
menyatakan keraguannya mengenai hal itu.
4. Muhammad Hasanain Haikal.
Muhammad Hasanain Haikal adalah orang yang pemikirannya sama sekali
tidak berpihak pada Islam. Dalam sebuah pernyataannya dia mengatakan
bahwa : tanpa gembar-gembor sebenar nya ada pihak-pihak bertanggung
jawab ( khususnya Eropa ) yang melontarkan berbagai analisis berbeda,
dimana sebagiannya mengandung banyak kemungkinan untuk dipercaya.
Sementara sebagian analisis yang dikemukakan saat ini, termasuk di
Brussel, ibukota NATO ada berbagai analisis yang menganggap mustahil
keterlibatan Usama, serta memaparkan sebuah bangun sempurna yang lebih
layak disebut sebagai bukti-bukti penguat daripada sekedar rangkaian
peristiwa.
Ini merupakan analisis yang patut dipertimbangkan. Saksi-saksi
mengindikasikan adanya garis penghubung yang menyimpulkan : bahwa
sungguh sulit berdasarkan asumsi manapun yang wajar untuk mengaitkan apa
yang terjadi di New York dan Washington dengan Usamah atau organisasi
Al-Qa’idah yang dipimpinnya. Kesulitan tidak timbul dari kenyataan bahwa
operasi yang telah terlaksana itu berada diluar jangkauan perangkat
operasi, organisasi dan sumber daya yang dimiliki Usamah, tapi kesulitan
ini benar-benar mencapai tingkat kemustahilan, karena selama masa
terakhir ini, setelah peristiwa peledakan Kapal Perusak “ Cole “, Usama
terus berada dalam pengawasan ketat dimana dia tidak bisa lolos darinya.
Artinya, ia memang bisa menyembunyikan niat dihatinya, bisa
menyemebunyikan seluruh detail kehidupannya didalam goa-goa tempat
persembunyiannya, akan tetapi untuk melakukan pengorganisasian,
perencanaan dan pelaksanaan operasi tingkat tinggi semacam yang terjadi
di New York dan Washington ini. Ia tidak bisa menyembunyikan sesuatu,
sekalipun hanya satu hari saja, dalam operasi yang pengaturannya mungkin
membutuhkan tidak kurang dari 50 Orang. Padahal sudah jelas bahwa
Usamah dan organisasinya bukan saja diawasi, akan tetapi disusupi oleh
alat-alat keamanan baik local maupun dari luar.
Bukti-bukti nyaris berbicara bahwa pelaku
adalah pihak yang sama sekali baru dipermukaan, yang tidak pernah
diawasi sebelumnya, tidak mempunyai masa lau yang menjadikan nya berada
dalam lingkaran pengawasan. Hal itulah yang memungkinkan untuk
memperoleh informasi yang valid mengenai tempat-tempat yang telah
disurvei dan dikajinya selama perencanaan, kemudian informasi ini dicek
selama persiapan untuk pelaksanaan, kemudian ia akan muncul
ditempat-tempat yang telah disurvei dan disiapkannya, lantas melakukan
apa yang dilakukannya itu pada beberapa jam sibuk yang penuh kecemasan,
yaitu empat jam yang telah mengubah dunia, terjadi antara pukul 7.00
hingga pukul 11.00.
Selama 4 jam krusial ini, tidak ada istilah penyusupan
atausembunyi-sembunyi, yang ada hanyalah langkah-langkah dan aksi-aksi
biasa yang didengar dan dilihat ratusan pegawai, dimana sebagian besar
dari mereka adalah perwira intelejen dan keamanan, pegawai imigrasi dan
bea cukai di bandara paling sibuk di Amerika ( Bandara Boston ) yang
dilengkapi dengan kamera-kamera pengawas yang diam maupun bergerak, yang
dipasang disetiap sudut guna mengawasi setiap sisi. Satu hal yang
menguatkan bahwa pelakunya merupakan “ pihak baru “ adalah bahwa ide
yang digunakan sama sekali tidak pernah terlintas dan tidak pernah ada
sebelumnya, sementara kita sepakat bahwa ide lamapun andaikata akan
diperbarui pasti memerlukan beberapa uji coba, sedangkan ide baru lebih
memiliki muatan keberanian untuk dicoba tanpa perlu pijakan yang pernah
dikenalnya atau wawasan yang menentukan ketinggian latihannya.
Fakta juga membuktikan bahwa pelaku
adalah pihak baru, karena ia mempunyai tingkat pengetahuan luar biasa
dalam mensurvei rencanannya yang belum diketahui sebelumnya. Pelaku ini
masuk ke bandara membawa koper dan senjatanya, menunggu dibelakang pintu
gerbang tempat naik ke pesawat setelah melakukan proses pemeriksaan
perjalanan dan keamanan, sedangkan ia percaya penuh akan kesempurnaan
persiapannya dengan segala kemampuannya untuk melakukan peledakan,
karena pesawat tersebut membawa bahan bakar yang cukup untuk terbang
selama enam jamdi udara. Sesudah itu pelaku memiliki kemampuan menguasai
pesawat yang dinaikinya dan m,engubahnya sebagai bom yang akan
diarahkannya kearah target yang ditetapkannya. Target telah ditetapkan
dengan makna simboliknya, yaitu di New York sebagai pusat perekonomian
dan Washington sebagai pusat pemerintahan Amerika Serikat. Kemudian
titik benturan yang dituju menggunakan hitungan matematika yang akurat,
dimana ia hendak membenturkan pesawat dalam jarak ketinggian anatra
gedung tingkat 60 hingga 70, agar reruntuhan yang jatuh kebawah cukup
untuk menghacurkan seluruh gedung WTC yang tertimpa, menerobos dan masuk
kedalamnya tanpa berserakan jauh.
Pelaku digerakkan oleh motif-motif
kejiwaan yang benar-benar berbeda dari gambaran orang Arab tentang
gerakan yang diperlukan untuk menghadapi Amerika, dalam arti bahwa
tuntutan orang Arab terhadap Amerika adalah menekan Israel. Tekanan ini
sendiri harus dengan ukuran dan takaran yang bisa terlihat beberapa kali
dalam operasi-operasi pendahuluan yang menyebabkan kerugian besar,
namun demikian tetap membiarkan banyak jalur yang terbuka.
Tetapi pelaku aksi 11 September 2001 ini
tidak terlihat ingin menimbulkan atau pengaruh atau tekanan apapun,
bahkan aksinya ini juga tidakmengirim isyarat sedikitpun, sekalipun
dengan darah, tentang tuntutannya dimasa mendatang, ia tidak menyisakan
satupun lubang kesempatan
Pelaku, berdaasarkan seluruh isyarat yang bisa ditangkap, hanyalah
orang-orang yang marah dan ngotot untuk membalas dendam, pada umumnya
disebabkan oleh sesuatu yang telah terjadi. Suatu hal yang dikenal oeh
dunia menyangkut apa yang dinamakan terror adalah bahwa setiapakasi
terror dilakukan untuk tujuan menciptakan sejumlah besar pengaruh
politik yang bisa menyinghkirkan hambatan dari jalan atau membukakan
pintu keluar. Adapun yang terjadi di New York dan Washington tidak
mengandung muatan politis, tidak ada hal-hal sebelum dan sesudahnya.
Tampaknya aksi ini sekaligus merupakan pendahuluan sekaligus hasil,
serta segala-galanya. Ia merupakan serangan balas dendam atau hukuman
yang digerakkan oleh organisasi yang sangat disiplin sejak pertama
hingga kejadian terakhir. Gerakan-gerakan si pelaku dan temperamennya
benar-nemar mengisyaratkan bahwa perencanaan aksi ini benar-benar
bernuansa militer. Ia benar-benar merupakan aksi dengan pengorganisasin
dan pelaksanaan yang sempurna, dengan logika dan jiwa manjerial disertai
kedisiplinan yang sangat kentara. Pasti ada persiapan pertempuran, ada
latihan tempur, ada pemetaan, perencanaan dan improvisasi peretempuran.
Bukti-bukti tersebut jika belum menunjukkan adanya sebuah bentuk
kekuatan militer yang bisa diraba, setidaknya ada semacam bayangan
tentang bentuk kekuatan militer yang bisa dirasakan. Bentuk kekuatan
militer yang bisa dirasakan itu disertai dengan “ dingin “ menyeruak
dari kesabaran bergerak, sejak dari level pemikiran, perencanaan,
control, hingga pelaksanaan, terlihat siap dengan planning sempurna
disertai tekad terlalu besar untuk dinggap sekedar ledakan emosi untuk
menghadapi operasi kamikaze yang meyakinkan. Aksi ini sejenis tindakan
yang sasarannya terlihat dalam level berbeda-beda sepanjang perjalanan
konflik histories yang telah menghancurkan nasionalisme, membunuh
identitas, menimbulkan perasaan geram lantaran menderita, kekejaman, dan
kehinaan yang ditimpakan kepadanya “.
Ia pendatang baru yang melakukan perlawanan, fantasinya tidak terbatas,
ia tidak memiliki catatan-catatan terdahulu yang membuatnya senantiasa
diburu dan diawasi didaerah tertentu, ia mempunyai kemarahan, kekuatan,
kemampuan dan keahlian yang memadai untuk untuk menerbangkan percikan
api
5. Husni Mubarak.
Husni Mubarak adalah Presiden Mesir yang sikapnya sangat berseberangan
dengan pemikiran Islam bahkan boleh dikatakan sangat memusuhi Islam.
Dalam catatan sejarah Mesir, dalam pemerintahan Mubarak jumlah orang
yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus politik telah melebihi jumlah
yang pernah dihukum mati sejak zaman Fir’aun hingga masa pemerintahan
Mubarak, sehingga kesaksiannya tidak patut dicurigai atau diragukan.
Disamping itu Mubarak mempunyai pengalaman yang luas dibidang
penerbangan pesawat karena sebelumnya ia adalah seorang pilot pesawat
tempur.
Mubarak memberikan pernyataan bahwa aksi
11 September tidak bisa dilakukan oleh orang yang iseng, tidak bisa
dilakukan dengan cara yang telah diumumkan oleh Amerika Serikat. Mubarak
menegaskan bahwa mustahil menerima analisis Amerika, khususnya yang
berkaitan dengan serangan terhadap Pentagon, yang tinggi gedungnya
mencapai lima tingkat dan dikelilingi gedung pencakarlangit. Mubarak
mengatakan bahwa maneuver dengan pesawat militer yang dikendalikan oleh
pilot militer professional, disela-sela gedung-gedung pencakar langit,
untuk menabrak gedung Pentagon adalah maneuver yang hamper mustahil bisa
dilakukan, dan jelas mustahil lagi apabila maneuver tersebut
menggunakan pesawat sipil yang berbadan besar dan dipiloti oleh seorang
pilot amatir.
Dari uraian tersebut diatas berdasarkan fakta maupun hasil berbagai
analisis dapat disimpulkan bahwa muka baru sebagai pelaku aksi tersebut
adalah intern Amerika Serikat sendiri :
A. Rekayasa Pihak Amerika Serikat Sendiri
Rekayasa Pihak Amerika Serikat ini sengaja dilakukan untuk memuluskan
ambisinya dalam rangka menguasai Dunia khususnya menguasai Negara Islam
yang tidak patuh padanya dengan dalih perang global terhadap terorisme
Dunia. Dengan adanya rekayasa ini minimal ada 2 target yang diinginkan
Amerika Serikat :
1. Berputarnya Roda Ekonomi Amerika Serikat.
Sebagaimana telah dikutip diatas, Lyndon la ROUCHE dalam salah satu
pidatonya di Washington pada tanggal 24 – 7 – 2001 ia menegaskan bahwa :
saat ini Amerika sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah dan sedang
ditepi jurang kebangkrutan, Amerika Serikat sesungguhnya telah dikelola
secara buruk sejak era Carter, regulasi dibidang transportasi, sumber
daya, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dalam keadaan rusak.
Sesungguhnya kehancuran ini tidak datang secara tiba-tiba didepan mata,
akan tetapi adanya kebijakan-kebijakan yang keliru yang terus berlanjut,
selagi IMF, kebijakan politik, Wall Street dan sistim Proteksi Federal
masih mendominasi, maka jangan ada seorang pun yang berharap adanya
perbaikan. Kondisi ini sebenarnya jauh lebih buruk dibanding keadaan
pada tahun 1977
Dalam kondisi seperti ini pada umumnya perlu diciptakan alasan untuk
mengobarkan perang yang kelak bisa menggerakkan ekonomi Amerika dan
memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan Industri senjata. Dulu
Inggris pernah mengobarkan Perang Dunia I guna mencegah terjadinya
perubahan-perubahan semacam ini di Asia, maka pertama-tama mereka
mengobarkan api perang di Balkan kemudian keseluruh Dunia, begitu juga
Jerman mengobarkan perang Dunia II dengan motif yang sama.
Dengan adanya perang yang berkelanjutan diharapkan roda ekonomi Amerika
yang sudah hancur akan berputar kembali, karena 25% rakyat Amerika
bekerja diperusahaan senjata, dengan demikian produksi senjata akan
meningkat dan tidak akan terjadi PHK. Selain dari pada itu dengan perang
yang dilakukan oleh Amerika khususnya di Timur Tengah meskipun dengan
biaya besar, Amerika Serikt tidak akan pernah rugi bahkan minimal ada
dua keuntungan besar :
- Dibidang militer, Amerika bisa
menancapkan kuku kekuasaannya dengan membangun markas di Negara tetangga
yang dia perangi, sebagaimana Amerika Serikat menancapkan kuku
kekuasaannya waktu perang Kuwait dan perang Iraq di di Arab Saudi.
- Meskipun perang yang dilakukan
memerlukan biaya besar ternyata Amerika Serikat tidak pernah
mengeluarkan biaya untuk perang tersebut, senjata-senjata dan biaya yang
dipergunakan untuk perang di tanggung Negara-negara yang menjadi
anteknya, bahkan Negara yang diperanginya. Contoh perang Iraq, iraq
harus membayar pampasan perang yang dirancang Bush th 1990 sebesar 190
milyar dollar dan membayar pampasan perang sekarang sebesar 100 milyar
dollar, padahal dia yang menyerbu Iraq dan selanjutnya akan menyedot 179
milyar barrel minyak Irak. Gila memang, Amerika yang memerangi tapi
yang harus menanggung biaya adalah Iraq yang diperanginya begitu juga
perang Kuwait..
2. Memuluskan niat jahat Amerika
Serikat untuk menghancurkan serta menguasai Negara Islam dengan dalih
perang Global terhadap terorisme Dunia.
Seperti kita ketahui bahwa setelah terjadinya peristiwa 11 September
2001, Amerika langsung menuduh Usamah dengan Al-qaidahnya sebagai dalang
peristiwa tersebut dan Afganistan sebagai pelindung Usamah, dengan
demikian Amerika Serikat yang mengaku sebagai Polisi Dunia menganggap
legal melakukan serangan ke Afganistan.
Pertanyaannya benarkah penyerbuan Amerika ke Afganistan karena adanya Usamah
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa sepekan setelah peristiwa 11
September 2001, Mike Robert mantan kepala Kepolisian Los Angelos,
menyampaikan pidatonya di Aula Portland State yang dihadiri tidak kurang
1.000 orang. Dalam Pidatonya yang mengungkapkan latar belakang serangan
11 September 2001 tersebut, Mike Robert juga mengungkapkan bahwa
penyebuan Amerika ke Afganistan telah direncanakan 4 tahun sebelumnya.
Data tersebut diperoleh Mike Robert dari Buku “ Papan Catur Besar “ yang
diterbitkan tahun 1997 oleh Zbigniew Brezensky, seorang penasehat
keamanan masyarakat pada pemerintahan Presiden Jimmy Carter. Data
tersebut mensinyalir pentingnya sebuah serangan yang mirip dengan
serangan Perl Harbour, disitu juga diungkap-kan adanya proyek jaringan
pipa yang bertujuan memindahkan minyak dan gas dari Republik Asia Tengah
ke Pantai Pakistan untuk diekspor ke China dan Jepang dimana proyek ini
diotaki oleh DR. Henry Kessinger mantan Melu Amerika.
Begitu juga pernyataan Lyndon La Rouche : aksi 11 September 2001,
merupakan aksi kamikaze yang direkayasa pada masa terjadinya krisis
ekonomi dan keuangan di sejumlah Negara. Aksi ini tidak pernah dilakukan
kekuatan manapun diluar Amerika serikat. Bisa jadi beberpa personil
Negara lain yang dimanfaatkan dalam aksi ini, akan tetapi pelaksana aksi
ini sesungguhnya mewakili kekuatan-kekuatan yang ada dalam Negeri
Amerika Serikat. Tujuan aksi ini adalah terjadinya revolosi birokrasi
didalam negeroi Amerika Serikat dan menyeret AS kedalam perang. Kekuatan
ini sudah siap melakukan aksi-aksi lain untuk mencapai tujuan, mereka
akan membakar emosi masa agar menyeret dan mendorong pemerintah untuk
berperang.
Kita harus menghentikan ini, kalian jangan percaya Chanel CNN, FOX TV,
atau chanel-chanel lain serupa. Mempercayai chanel-chanel ini sama saja
anda telah menjadi alat untuk mewujud kan tujuan-tujuan mereka melakukan
aksi ini. Kita jangan berpikir untuk melakukan intervensi ke
Afganistan. Kita harus menghentikan Israel sampai pada batasnya, karena
Israel telah menjadi bahaya bagi Amerika Sserikat dan Negara-negara
lainnya. Kita harus mulai membangun perdamaian di Timur Tengah, karena
ketegangan yang terjadi di kawasan ini merupakan bagian dari scenario
yang telah direcanakan di Asia.
Jadi telah jelas tujuan pernyerbuan
Amereka dan sekutunya ke Afganistan bukan untuk memburu Usamah yang
dituduh melakukan serangan 11 September 2001, namun telah direncanakan
jauh sebelumnya dengan tujuan untuk menghancurkan Negara Islam
Afganistan yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar sebagai kepala Negara
yang memberlakukan syari’at Islam sebagai undang-undang Negara,
selanjutnya mengeruk kekayaan alamnya dan target selanjutnya sebagaimana
yang pernah disampaikan oleh Bush adalah 60 Negara Islam.
Berikut pesan Mulla Muhammad Umar sebagai
Amirul Mukminin Negara Islam Afghanistan yang dimuat dalam situs resmi
Afghanistan setelah peristiwa 11 September 2001, dan Amerika telah
memutuskan untuk menyerbu Afganistan :
Bismillahirrahmanirrahim,
Kita memujiNya dan mengucapkan shalawat untuk Rasul-Nya yang mulia, amma ba’du.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
“ Dan kalian adalah orang-orang yang lebih tinggi, jika kalian beriman “
Kepada umat Islam dan bangsa Afghan yang militan.
Inilah imperium ketiga yang menyerang kita.
Kalian semua tahu bahwa Inggris dulu menyerang Afghanistan, atas hak
apakah ia dulu menyerang Afghanistan, apakah ketika itu ada Usamah ?
Begitu pula Rusia dulu menyerang Afghanistan, apakah ketika itu di
Afghanistan ada Usamah ? dan kini imperium ketiga akan menyerang kita
dan masing-masing dari kalian tahu bahwa persoalan sesungguhnya bukanlah
persoalan Usamah, melainkan persoalan Islam. Jadi yang mereka musuhi
adalah Islam dan umat Islam.
Memang benar telah terjadi peledakan di Amerika menggunakan beberapa
pesawat, akan tetapi setiap orang tahu bahwa seorang pria yang dalam
keadaan mengungsi dan seorang diri, tidak mungkin mampu menjadi dalang
yang berada dibelakang peledakan-peledakan besar yang terorganisir
seperti ini, ini sama sekali tidak mungkin.
Para pelaku peledakan ini dididik oleh Amerika, akan tetapi Amerika
tidak mau menuduh mereka, tetapi sebagi penggantinya Amerika mengarahkan
semua tuduhan kepada Afghanistan dan pemerintahan Islam, karena mereka
tahu bahwa di Afghanistan ada hukum Islam yang diterapkan secara nyata.
Inilah yang mereka anggap sebagai bahaya besar bagi mereka, dan mereka
sedang menghadapi bahaya ini..
Ketahuilah bahwa jalan keluar dari krisis ini adalah bersandar dan
bertawakal kepada Allah semata dan tabah. Itulah jalan satu-satunya.
Jika Amerika menyerang kita dengan “ Cruise “ atau lainnya, dan menyerbu
seluruh negeri ini, maka kita harus melawannya.
Jika Allah telah menghendaki ini terjadi, maka pasti ini terjadi, adapun
jalan keluarnya adalah bertawakal kepada Allah dan melawan tindakan
semena-mena ini. Umat Islam wajib berfikir dan memperhatikan Islam serta
memperhatikan solidaritas keislaman mereka. Janganlah kalian takut dan
bersedih. Orang yang mati karena agamnya dan karena Islam, sungguh ini
merupakan kenikmatan dan kebahagiaan, melebihi kenikmatan dan
kebahagiaan apapun yang ada di dunia. Sebab, tidak ada tempat untuk
meloloskan dari kematian. Jika kematian kita terjadi karena membela
Islam, maka itu sungguh merupakan kemenangan agung. Hendaklah umat Islam
bertahan, bersabar dan bertawakal kepada Allah. Allah berfirman :
“ sedangkan kalian adalah orang-orang yang lebih tinggi, jika kalian beriman“
Apakah kita akan berpedoman firman Allah, ataukah perkataan Amerika ?
Iman bukan hanya pengakuan di lidah (dengan mengatakan bahwa kita ini
orang-orang Muslim) akan tetapi Allah pasti menguji kitadengan
mempertemukan kita dengan pasukan kafir dan Amerika, agar Allah melihat
bagaimana kita berbuat. Allah akan menguji iman dan pembelaan kita
terhadapo agama kita. Jika bukan untuk menguji kita, sebenarnya mudah
saja bagi Allah untuk menghancurkan Amerika dengan segala persenjataan
dan kekuatannya, sehingga tidak akan tersisa sedikitpun dari semua itu.
Jika kesulitan harus terjadi, maka biarlah terjadi, dan siapa gerangan manusia yang tidak pernah menghadapi kesulitan ?
Inggris dan Rusia dulu telah membunuhi
jutaan bangsa kita, tetapi Allah telah menghancurkan mereka dengan
pengorbanan kita. Jika kalian tidak berkorban dan berjuang untuk agama
kalian, maka perhatikan Negara-negara diseluruh dunia. Keimanan dan
sentimen keagamaan telah dihilangkan dari diri mereka, masih ditambah
lagi semua kekayaan mereka yang juga dirampas tidak tersisa. Mengapa
kalian takut, sedangkan kita dulu mengalahkan imperium Inggris dan Rusia
dengan perantaraan perjuangan bangsa kita, sehingga mereka
tercabik-cabik sehancur-hancurnya ?
Afghanistan sekarang masih sama dengan
Afghanistan yang dulu, semangat juangnya masih seperti dulu, dan
keimanannya juga masih keimanannya yang dulu. Jika demikian, apalagi
yang menjadi soal ? Paling banter yang menjadi kekhawatiran manusia
adalah kematian. Biarlah orang-orang mati, asalkan dengan membawa iman
dan Islam. Ini bukan untuk mengecilkan persoalan, tapi bencana paling
besar sebenarnya adalah dihilangkannya keimanan dan keislaman dari
mereka, lantas mereka mati tanpa keislaman dan keimanan. Jangan ada
seorangpun merasa takut, hendaklah setiap orang bersiap melaksanakan
jihad, hendaklah masing-masing kita melakukan persiapan untuk
melaksanakan tugas apapun yang dibebankan kepadanya ketika diperlukan,
untuk melakukan pengorbanan apapun dalam rangka membela imannya,
agamanya dan kalimat la ilaha illahllah Muhammad Rasulullah. Hendaklah
masing-masing dari kita benar-benar seperti ini dan membulatkan
tekatnya, Allah pasti menolong kalian serta menghilanmgkan seluruh
fitnah dan cobaan.
JIka kalian pengecut, tidak mau membela agama kalian, maka hendaklah
kalian melihat kepada sejarah nenk moyang kalian. Lihatlah mereka yang
tangan dan kakinya hilang ketika berjihad melawan Rusia, bagaimana
mereka telah melakukan pembelaan terhadap agama mereka. Bagaimana mereka
telah meratakan imperium Rusia dengan tanah, sedangkan kalian juga
melihat para mujahid masih hidup segar bugar.
Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa
rencana dan kehendak dari Allah, maka janganlah kalian bersedih, jangan
mencela Taliban atau Usamah. Aku bersumpah dengan keesaan Allah, bahwa
jika kita menyerahkan Usama kepada mereka, persoalannya tidak akan
berakhir. Sesuadah itu mereka tetap akan mengatakan, mengapa kalian
melakukan ini dan itu ? Lakukan ini lakukan itu, seperti yang kami
katakan dan kami perintahkan kepada kalian ! lantas dimanakah iman dan
agama kita dalam keadaan demikian ?
Peledakan ini tidak dilakukan oleh Usamah
dan ia tidak bisa melakukan itu, ia tidak mungkin merancang
peledakan-peledakan terorganisasi dan akurat seperti ini.
Peledakan-peledakan itu dilakukan oleh orang-orang yang telah
mengorbankan diri mereka. Dan tidak akan ada orang yang rela
mengorbankan dirinya untuk Usamah, akan tetapi ia mengorbankan dirinya
karena keyakinannya sendiri. Tidak ada seorangpun yang melakukan
tindakan ini untuk menyenang kan Usamah dan ini tidak mungkin dilakukan
oleh Usamah.
Ini semata-mata hanya dan hanya karena ada Imperium Ketiga yang hendak
mengukuhkan dirinya sebagai penguasa dunia serta sedang dilukis indah
oleh orang-orang sekuler dan orang-orang lemah iman yang berpihak
kepadanya, bahkan orang yang menganggap dirinya sebagai musuh imperium
inipun telah berpihak kepadanya, semua telah berdiri memusuhi kalian.
Maka setiap Muslim hendaklah senantiasa
mengingat iman dan agamanya, tabah dalam menghadapi segala keadaan, jika
tidak ia akan diliputi kecemasan dan keguncangan jiwa, dan itu tidak
bisa menyelamatkannya dari kematian, karena kematian pasti datang.
Pertama-tama, seluruh umat Islam diseluruh dunia wajib membela agama
mereka dan membela Afganistan, serta bersiap-siap untuk memberikan
pengorbanan demi Islam. Jika mereka tidak melakukan itu, maka rakyat
Afganistan harus tetap berdiri kukuh di atas keimanan mereka, militansi
mereka, dan keberanian mereka, serta memperbarui lukisan sejarah mereka
yang besar.
Ketika Inggris menyerang Afganistan dan
ketika Rusia menyerang Afganistan, saya belum ada dan Usama juga belum
ada. Tetapi rakyat Afganistan telah melakukan perlawanan terhadap mereka
dengan gagah berani, tanpa kuperintahkan dan tanpa diperintahkan
Usamah. Rakyat Afganistan melakukan pengorbanan dan pembelaan terhadap
agama dan iman meraka. Inilah sekarang kita menghadapi satu periode dari
rangkaian konfrontasi itu, maka setiap muslim wajib berdiri kukuh ,
sekalipun hal itu mengharuskannya mengorbankan nyawa. Inilah jalan
menuju kemenangan. Tidak ada keraguan mengenai hal ini dan hendaklah
setiap muslim bersandar kepada Rabbnya serta meyakini firman Allah : “ dan kalian adalah orang-orang yang lebih tinggi, jika kalian beriman “
Iman bukan hanya pengakuan di lidah (dimana seseorang mengatakan bahwa
saya Muslim), tanpa ketulusan dan tanpa kejujuran dalam mengucapkannya.
Harus ada keimanan factual, dan sesudah adanya keimanan factual barulah
kemenangan menyertai dimanapun engkau berada, ini janji Allah, dan Allah
tidak akan ingkar janji.
Sungguh, saya tidak takut, dan tidak akan
berkompromi dengan musuh-musuh islam dan umat Islam. Kekuasaanku,
pemerintahanku, dan kepemimpinanku bahkan juga hidupku sedang diancam
bahaya, tetapi saya siap melakukan semua pengorbanan, insya Allah.
Andaikan saya berkompromi dan berdamai
dengan orang-orang kafir seraya menyelisihi Islam, mereka pasti
mengamankan pemerintahan dan kekuasaanku, serta memberiku dukungan
materi, aku akan hidup dalam kelapangan dan kesenangan, sebagaimana yang
telah mereka perlakukan terhadap para penguasa semua Negara. Tetapi
saya akan berkorban, termasuk dengan juwaku, saya akan membela agamaku,
Islam, serta mempertahankan negeri yang diberkahi ini. Lantas apa alasan
orang-orang biasa yang tidak memiliki apapun yang dikhawatirkan hilang,
tidak mau membela agama dan negaranya, ia takut dan tidak ikut serta
berjihad, lantas mereka melarikan diri keluar negeri ? mengapakah mereka
itu, padahal tidak ada apapun yang perlu mereka sayangkan, sungguh aneh
!!!
Pemerintahanku, kekuasaanku, dan hidupku,
semuanya dalam bahaya, sekalipun demikian saya akan membela Agamaku !
lantas mengapa engkau tidak membela Agamamu, mengapa engkau takut.
Sesungguhnya ini menunjukkan bahwa
didalam dirimu ada kelemahan iman. Jika engkau benar-benar beriman, maka
keimanan itu menjadi suatu yang sangat berharga dalam penilainmu, maka
engkau harus berkorban untuk mempertahankannya.
Sungguh, saya siap melakukan semua
pengorbanan ini, insyaallah. Maka saya heran kepadamu, mengapa engkau
tidak siap ? jika engkau memiliki iman dan ghirah, maka bertahanlah,
jika tidak, maka saya tidak akan mempedulikanmu dan tidak mendengar
ucapanmu. Apa perlunya saya mendengar ucapanmu, sedang engkau tidak
mempunyai ghirah dan keimanan? Engkau menyarankanku untuk melakukan ini
dan meninggalkan ini : jika engkau masih memiliki iman, maka jangan
melepaskan agama dan imanmu. Jangan menerima apapun yang bisa
membahayakan iman, Islam dan kemerdekaan Negara. Jika engkau melepaskan
semua ini untuk menerima segala sesuatu, maka tampaklah bahwa dalam
dirimu terdapat kelemahan iman. Maka engkau harus memperkukuh iman dan
mngevaluasi kembali sikap hidupmu. Sebab orang yang memiliki iman yang
kuat dan ingin mempertahankan keimanannya, tidak akan menerima sesuatu
yang membahayakan iman dan Islam. Setiap muslim wajib berfikir secara
mendalam serta membela Islam dan Al-qur’an. Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, pasti Allah memuliakan kita dengan kemenangan. Dan
kemenangan paling besar adalah mati diatas keimanan tanpa keraguan.
Inilah jalan untuk menjunjung panji-panji Islam. Tidak mungkin
menjunjung panji-panji Islam dan mengangkat kalimat La ilaha illahllah
Muhammad Rasulullah di jalan selain ini. Selain jalan ini, yang ada
adalah penghancuran Islam, karena makna penghancuran Islam adalah : “ engkau menerima apapun ucapan dan perintah orang-orang kafir “
inilah jalan untuk menghancurkan Islam. Dengan melakukan tindakan ini,
berarti engkau telah meruntuhkan nama dan kehormatan Islam hingga rata
dengan tanah.
Bendera Islam tidak akan jatuh dengan
adanya kematian dan pengorbanan. Ia akan jatuh jika engkau menerima apa
yang bertentangan dan membahayakan Islam. Ketika ada mobilisasi umum
untuk berjihad, maka setiap individu wajib melakukan persiapan.
Saya tidak mengatakan kepada kalian bahwa
ini dalam rangka melindungi kekuasaan. Hendaklah kalian pikirkan
baik-baik. Jika hanya ingin mempertahankan kekuasaan, maka saya bisa
melakukan kompromi dalam agama dan melepaskan sebagian tuntutan Islam,
semoga Allah tidak menakdirkannya. Jika saya melakukan itu, mereka pasti
melindungi dan membantuku dengan harta benda, bahkan juga dengan
kekuatan militer. Cara mempertahankan kekuasaan bukanlah dengan
bersiap-siap melakukan pngorbanan. Kalian mengetahui bahwa saya tidak
berperang demi kekuasaan dan tidak memotivasi kalian untuk bertujuan
demikian. Tetapi inilah perintah Al-qur’an, maka bacalah Al-qur’anul
Karim, apa yang diperintahkannya dan kejalan mana ia memberi kalian
petunjuk.
Pesanku kepada kalian adalah apa yang
diwasiatkan oleh Allah di dalam Al-qur’anul Karim. Maka setiap muslim
harus waspada dalam segala urusan dan tidak takut. Janganlah kalian
tertipu oleh media masa, sehingga keimanan kalian melemah. Allah saja
yang memberikan taufik kepada seluruh umat Islam untuk bertahan kukuh
diatas keimanan dan keislaman.
Segala pertolongan hanya dari Allah
Assalamu”alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Khadimul Islam, Amirul mukminin,
Mulla Muhammad “Umar Mujahid
Jika benar penghancuran menara
kembar WTC dan Pentagon dilakukan oleh Amerika Serikat sendiri mengapa
Amerika Serikat harus mengorbankan rakyatnya sendiri ?
Pertanyaan ini sebenarnya masuk akal, namun kalau kita belajar sejarah Amerika Serikat tentunya kita tidak perlu heran.
Perlu ditegaskan lebih dahulu bahwa
Amerika Serikat adalah Negara Kapitalisme dan Imperialisme sejati, oleh
karena itu mustahil kita mengharap mereka setia kepada nilai-nilai. Bagi
Amerika nilai paling tinggi adalah kepentingan, dan kepentingan paling
tinggi adalah uang, karena inilah sebenarnya inti dari Kapitalisme.
Untuk mencapai tujuan tersebut Amerika tak segan menabrak segala macam
nilai-nilai sebagaimana yang mereka gembar-gemborkan diseantero Dunia
selama ini. Politik, kekuasaan, pasukan, senjata, diplomasi
internasional, media masa, moralitas, hanyalah serangkaian alat-alat
yang bisa digunakan dan bisa pula ditanggalkan guna mencapai tujuan
tertinggi kapitalisme. Bila untuk kapitalisme mereka harus berdusta,
mereka akan lakukan, bila untuk kapitalisme mereka harus membunuh
termasuk membunuh warganya, menyerang mengusai, melakukan terror atau
bahkan menghancurkan suatu Negara, mereka akan lakukan semua itu, dan
bila untuk mencapai keberhasilan semua itu diperlukan kekuatan Negara,
mereka akan lakukan untuk itu.
Dan semangat kapitalisme dan imperialisme
di era modern sekarang ini semakin mendapatkan darah segar ketika
Negara membiarkan intervensi tangan-tangan perusahaan besar masuk
keruang pengambilan keputusan, karena sebagian dari mereka adalah bagian
dari perusahaan-perusahaan itu. Inilah cirri utama dari apa yang
belakangan disebut Negara Korporasi ( corporation state atau Negara
Perusahaan ), dan itulah sebabnya perusahaan-perusahaan raksasa di
Amerika Serikat bisa mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah, karena
kenyataannya perusahaan-perusahaan besar itulah yang banyak menyokong
bergerak nya roda perekonomian Negara. Oleh karena itu tidak
mengherankan jika didalam perusahaan-perusahaan raksasa selalu
ditempatkan mantan pejabat yang pernah menempati posisi strategis di
pemerintahan, misalnya : Raytheon dan Boeing ( perusahaan pembuat
pesawat terbang dan pesawat tempur ), Lockheed Martin ( perusahaan
pembuat pesawat dan tank ), Northrop Grumman ( perusahaan pembuat
senjata ), Center for Security Policy ( perusahaan perancang system
pertahanan rudal ), General Dynamics dan lain sebagainya.
Disamping itu dalam menentukan kebijakan
yang bersifat strategis, sangat didominasi oleh beberapa kelompok “ elit
“ atau dalam istilah Presiden Eisenhower disebut “ institusi siluman “
atau “ institusi X “ yaitu institusi yang menentukan target-target
sejati dari strategi-strategi Amerika Serikat, dimana institusi ini
memiliki tokoh-tokoh di posisi-posisi elit, baik di kepresidenan,
konggres, CIA, FBI, Biro Keamanan Nasional ( NSA ) mapun di
perusahaan-perusahaan raksasa.
Itulah sekilas gambaran bagaaimana
sebenarnya Negara Amerika Serikat dikelola. Di dalam peristiwa 11
September 2001 yang menghancurkan Gedung Kembar WTC dan Pentagon dengan 5
Pesawat terbang dengan korban manusia kurang lebih 3.000 orang kalau
dibandingkan dengan korban Perang Vietnam tentu tidak ada artinya,
lebih-lebih bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai, tentu
kerugian tersebut sangat kecil.
Didalam perang Vietnam Amerika Serikat harus mengeluarkan biaya sebesar
220 milyar dollar, 5 ribu pesawat helicopter, 6,5 juta ton bom dan
58.000 tentara, sedang di Pihak Vietnam kerugian materi tak terhitung,
namun korban manusia diperkirakan tak kurang dari 2 juta orang. Jadi
selain korban materi yang begitu besar, Amerika Serikat juga
mengorbankan 58.000 tentaranya dan mestinya kalau mau jujur Amerika
Serikat juga mengorbankan Presiden Kennedy, karena sebanarnya
terbunuhnya Kennedy terkait dengan kebijaksanaan tentang adanya rencana
penarikan pasukan Amerika Serikat dari Vietnam. Keputusan Kennedy
tersebut ternyata berbenturan dengan kepentingan para elit yang
sejatinya menguasai Amerika Serikat, namun Kennedy tetap ngotot,
sehingga terjadilah pembunuhan tersebut yang direkayasa seakan-akan
pelakunya adalah Lee Harvey Oswald. Rahasia dibalik pembunuhan Presiden
Kennedy tersebut sampai saat ini masih diselimuti kabut misteri yang
tebal, namun skandal tersebut rencananya akan dibuka pada tahun 2038,
namun dimajukan pada tahun 2029.
Jadi didalam perang Vietnam yang menelan korban demikian besar, baik
dari segi materi maupun manusia, ternyata target yang ingin dicapai
Amerikat Serikat hanya satu yaitu menggerakkan roda ekonomi Amerika
Serikat.
Sebaliknya didalam peristiwa 11
September 2001, dengan mengorbankan Gedung Kembar WTC dan Pentagon
dengan 5 Pesawat terbang dengan korban manusia kurang lebih 3.000 orang,
target yang ingin dicapai Amerika Serikat adalah menghancurkan dan
menguasai seluruh Negara Islam yang tidak tunduk dan patuh padanya
dengan segala potensi alamnya.
Ada sebuah buku yang mungkin bisa
menjawab terkait dengan pertanyaan, mengapa Amerika Serikat harus
mengorbankan warganya sendiri ?
Buku tersebut ditulis oleh James Bamford, dengan judul : Body of Secrets : Anatomy of the Ultra-Secret National Security Agency.
Didalam buku tersebut terungkap jelas
bahwa ternyata Amerika Serika pernah merencanakan pembunuhan terhadap
warganya sendiri untuk memuluskan niat jahatnya menyerbu Kuba.
Buku ini membeberkan tentang dokumen
rahasia yang dibuat pada masa Presiden Kenedy, ketika penurunan Pasukan
Amerika di Teluk Babi mengalami kegagalan, dimana tujuan utama operasi
ini adalah menjatuhkan Presiden Fidel Castro. Operasi ini telah menjadi
noda hitam yang mempermalukan intelejen Amerika. Dewan Jendral Amerika
telah membuat suatu rencana lain yang disebut “ Northwoods “ yang memuat
rencana pembunuhan terhadap orang-orang Amerika Serikat yang berada di
Kuba, untuk kemudian dilemparkan tuduhan pembunuhan ini kepada Kuba
sehingga Amerika Serikat mempunyai alasan yang kuat untuk menyerbu Kuba.
Dewan Jendral ini memandang bahwa militer akan lebih sukses melakukan
operasi yang gagal diwujudkan oleh intelejen.
Jadi bukan hal yang mustahil bila operasi
11 September 2001 tersebut dilakukan oleh institusi yang ada di Amerika
Serikat sendiri kemudian melemparkan tuduhan tersebut kepada kelompok
Islam dengan tujuan membentuk opini publik Amerika yang dapat membakar
emosi warga untuk menyeret dan mendorong pemerintah untuk berperang,
serta opini Dunia agar mendapat dukungan dari para sekutunya sehingga
penyerbuan ke target-target yang telah direncanakan khususnya terhadap
Negara-negara Islam dianggap legal serta mendapat dukungan.dari
sekutunya.
Bukti lain yang dapat dijadikan alasan
bahwa yang melakukan aksi ini adalah Amerika Serikat sendiri mengambil
inspirasi dari sebuah judul film “ Sword fish “ dimana film ini setelah
terjadinya peristiwa 11 September 2001 tersebut di Amerika Serikat dan
Negara sekutunya dialarang beredar. Larangan tersebut kemungkinan adanya
perdebatan sengit diantara para Senator di Konggres Amerika, “
yaitu bahwa dalam film tersebut terdapat simbul kekuatan laten
dibelakang layar dan agen rahasia yang mendapat mandat dari seorang
Senator untuk melakukan beberapa tugas rahasia yang dilarang
undang-undang “.
Senator tersebut dalam dialog film berkata : “
Ya ! kita akan menjatuhkan pesawat kita sendiri, kita akan
menghancurkan gedung-gedung kita sendiri, lantas kita akan memampang
wajah buruk terorisme didepan seluruh masyarakat dunia. Dengan begitu
kita akan mendapat dukungan opini masyarakat untuk mengobarkan perang
terhadap Negara-negara terroris “
Film tersebut sebenarnya juga beredar di
Indonesia dengan bintang utamanya John Travolta, namun kalimat tersebut
kelihatannya sudah di edit ( dihilangkan ).
B. Terjadinya Kudeta di Pemerintahan Amerika Serikat
Dalam peristiwa 11 September 2001 tersebut terlihat jelas kepanikan
Presiden Bush yang bersebunyi dan melarikan diri dari wilayah Florida ke
Lousiana, kemudian kembali kabur ke tempat lain diwilayah Nebraska di
pedalaman Amerika. Ini menunjukkan bahwa krisis ini terlalu besar dari
kemampuan Amerika Serikat untuk mengendalikan, menguasai, bahkan
mengarahkan beberapa pesawat sipil, namun ada kekuatan yang mampu
mengejar Presiden dimanapun dia berada, atau adanya kegagalan total
Pressiden Bush dalam menguasai instrument kendali Amerika Serikat.
Karena bila yang terjadi hanya pembajakan beberapa pesawat penumpang
atau bahkan adanya serangan dari luar, maka Amerika akan dengan mudah
mengendalikan dan menguasai dengan mengerahkan kekuatan militernya,
tidakkah Amerika Serikat adalah Negara Super Power satu-satunya, bahkan
Amerika Serikat jauh hari sejak perang dingin dengan Rusia di era tahun
70-80 juga sudah menyiapkan diri menghadapi perang Nuklir bila
sewaktu-waktu terjadi.
Oleh karena yang memegang kendali
kebijaksanaan di Amerika Serikat sejatinya adalah kelompok elit dan
bukan Presiden, maka arti “ Kudeta “ disini yang lebih penting adalah
bagaimana “ institusi X “ tersebut bisa menunjukkan dominasinya dalam
memegang kendali Amerika Serikat dengan kekuatan dan kekuasaannya,
sebagaimana halnya dalam peristiwa 11 September 2001, dimana pemerintah
sama sekali tak berdaya menghadapi aksi tersebut, bahkan Presdiden Bush
sendiri lari terbirit-birit menyelamatkan diri. Jadi kudeta disini tidak
harus mengganti atau membunuh Presiden sebagaimana yang pernah
dilakukan terhadap Presiden Kennedy, dan ini kelihatannya memang
dihindari agar sejarah kelabu Amerika Serikat tidak terulang kembali,
tapi dalam kudeta ini “ Institusi X “ yang melakukan Kudeta cukup
menunjukkan bahwa dirinyalah yang sebenarnya memegang kendali Amerika
Serikat.
Lantas pertanyaannya tentu, siapa sebenarnya “ institusi X “ tersebut ?
untuk menjawab ini tentu sangatlah sulit, namun setidaknya ada beberapa
kelompok yang patut di curigai.:
Kelompok Zionist Occupation Government ( ZOG )
Sebagaimana pernah disampaikan oleh Timothy Mc Veigh pelaku peledakan
Oklahoma bahwa didalam pasukan Amerika Serikat sebenarnya terdapat
10.000 tentara yang memiliki pemikiran seperti yang mendorongnya untuk
melaksanakan aksinya.
Surat Kabar Berliner Toyqubck, menulis
laporan yang menegaskan bahwa beberapa indikasi menunjukkan bahwa
perancang serangan tersebut adalah anggota kelompok-kelompok dan milisi
bersenjata yang ada di Amerika dari kalangan ekstrim kanan, yang
memiliki rasa nasionalisme menyimpang atau menganggap dirinya memiliki
mandat dari Tuhan. Kabarnya Timothy Mc Veigh merupakan salah satu
anggota dari kelompok oposisi pemerintah ZOG (Zionist Occupation
Government) yang secara prinsipil menentang dominasi Yahudi atas
pemerintahan Amerika Serikat.
Kelompok White Aria Ras ( Ras Aria Kulit Putih )
Dari hasil wawancara dengan Thomas Goudmomack seorang pakar ekstrim
kanan Amerika, yang dimuat dalam surat kabar Der Speigel, menegaskan
bahwa ia memiliki informasi-informasi bahwa pihak keamanan Amerika
Serikat menguatkan dugaannya tentang tanggung jawab kelompok ekstrim
kanan yang dikenal dengan militansi dan idiologi ekstrem yang mendorong
dilakukannya serangan seperti itu, mereka juga mempunyai kemampuan
strategis yang besar. Belum lagi akurasi serangan yang luar biasa dalam
aksi ini melebihi kemampuan organisasi-organisasi biasa, suatu hal yang
mengindikasikan bahwa mustahil serangan tersebut bisa terlaksana kecuali
dengan dukungan sejumlah orang Amerika yang duduk dijabatan-jabatan
strategis didalam institusi keamanan. Bukan saja melalui dukungan
logistik yang besar yang memungkinkan pembajakan beberapa pesawat pada
saat bersamaan, tetapi juga pengalaman teknologi tinggi dari dalam
institusi-institusi Amerika sendiri. Selain itu tidak mungkin
peswat-pesawat berlalu lalang dengan begitu mudahnya diatas Gedung
Pentagon tanpa ada yang menyadari, Goudomack menambahkan bahwa ekstrim
kanan yang menginfiltrasi pasukan dalam jumlah besar, memperoleh simpati
tidak terbatas, sehingga memungkinkan mereka memperoleh dukungan
logistik dalam jumlah besar. Ia juga mengang gap mustahil adanya
kerjasama antara organisasi-organisasi ini dengan organisasi-organisasi
Timur-tengah, bahwa organisasi Ras Aria Kulit Putih/White Aria Ras ( WAR
) artinya perang, yang dikenal sangat memusuhi ras Semit dengan slogan :
“ musuh Israel adalah kawan “
Militer bekerjasama dengan Perusahaan raksasa
Seperti kita ketahui bahwa sejak tahun 1984 Amerika Serikat mulai
mengembangkan system pengendalian pesawat dari jarak jauh ( JPLS ) dan
uji coba ini telah berhasil dilakukan pada pertengahan tahun 1990 an
dimana uji coba pertama menggunakan pesawat sipil sejenis Boeing tanpa
penumpang dan kru pesawat. Pesawat ini tinggal landas dan mendarat
menggunakan teknologi ini, didalam uji coba ini sekaligus dipakai untuk
menguji apakah pesawat akan terbakar jika mendarat tanpa membuka roda,
dan ternyata uji coba ini sukses. Dalam proyek ini Departemen Pertahanan
Amerikat Serikat melakukan kerja sama dengan Sindikasi Perusahaan
Raython, sebuah sindikasi yang terdiri dari puluhan perusahaan yang
bergerak dalam bidang system roket dan pertahanan udara, system
pengendalian gerakan di udara dan system Elektronik dan proyek ini telah
menghabiskan dana sekitar 3,2 milyar dollar atau sekitar 35 trilyun
rupiah. Operasi dengan system ini dilakukan melalui satelit buatan, dan
jika sebuah pesawat telah menggunakan system ini ( baik pesawat sipil
maupun militer ), maka operator system bisa membuka rumus-rumus dan
kode-kode penerbangan dalam pesawat, sekalipun pilot tidak memberikan
rumus-rumus ini, kemudian penguasaan dan pengendalian pesawat bisa
dilakukan kearah yang dikehendaki, disamping itu ia bisa memadamkan
seluruh alat komuni-kasi yang terdapat dalam pesawat.
Jadi kesimpulannya pesawat tersebut tidak
dibajak melainkan dikendalikan dengan teknologi JPLS, sehingga
upaya-upaya untuk mencari pembajak akan sia-sia. Oleh karena itu FBI
sempat mengintrogasi Kepala Sindikasi Perusahaan ini yang bernama Daniel
Birnham dan Pimpinan para Insinyur yang mengelola system tersebut yang
bernama Bruce Solomon, namun hasilnya apa sampai sekarang tidak pernah
dipublikasikan. Bila terori konspirasi ini benar, maka jelas tujuannya
adalah untuk meyakinkan kelompok elit lain bahwa dialah sejatinya yang
paling berkuasa mengendalikan Negara.
Lantas bagaimanakah kita menyikapi peristiwa tersebut ?
Percayakah kita bahwa dalang dari peristiwa tersebut adalah Usamah bin
Ladin atau sebaliknya kita yakin bahwa Amerika Serikat sendirilah yang
menjadi dalang sekaligus pelakunya, atau kita yakin bahwa yang membuat
rencana tersebut adalah Allah.
Sebagai seorang muslim tentunya kita harus yakin bahwa tidak ada satupun
peristiwa di Dunia ini bisa terjadi tanpa seijin atau diketahui Allah
termasuk penghancuran Gedung Kembar WTC dan Gedung Pentagon, Amerika
Serikat pada tanggal 11 September 2001, sebagaimana firman Nya dalam
surat Al An-am ( VI )ayat 59, yang artinya : “ tidak sehelai
daunpun yang gugur tanpa diketahuiNya dan tidak sebutir bijipun yang
tersembunyi dalam gelap gulita dan tiada benda yang basah dan yang
kering yang tidak tertulis dalam kitab lauhul-mahfuzh”.
Namun cukupkah kita hanya percaya bahwa
peristiwa tersebut atas kehendak Allah tanpa ada upaya untuk mencegah
perilaku Amerika Serikat beserta anteknya ( kafir ) yang telah
menghancurkan Dunia Islam, dengan berbagai kekejaman, kebiadaban,
kebrutalan serta kesadisan tanpa batas tersebut, tidakkah Nabi Muhammad
saw pernah bersabda, yang artinya : “ bila engkau melihat
kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu, apabila tidak mampu cegahlah
dengan mulutmu, apabila tidak bisa dengan mulutmu, berdo’alah kepada
Tuhanmu dan inilah selemah-lemahnya iman “.