Senin, 16 April 2012
Rabu, 01 Februari 2012
Vahidi: Israel Serang Iran, Berarti Bunuh Diri
2890 Views
Menteri
Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, setiap serangan
militer rezim Zionis Israel ke Iran akan berarti akhir dari rezim Zionis
itu.
Berbicara pada Ahad malam (25/12), Vahidi menilai tindakan tersebut setara dengan aksi bunuh diri bagi Israel. Ditambahkannya, Israel benar-benar terisolasi dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan militer terhadap Republik Islam.
Seraya menyinggung program-program kementerian pertahanan untuk meningkatkan kemampuan defensif dan ofensif negara, Vahidi menuturkan, Iran telah membuat kemajuan besar di berbagai bidang tanpa bantuan negara lain. Ditambahkannya, Iran saat ini telah menguasai dan memproduksi pesawat pengintai tanpa awak, teknologi perang elektronik, industri penerbangan, dan teknologi rudal.
Berbicara tentang ancaman Amerika Serikat dan Israel terhadap Iran, Vahidi menandaskan, Angkatan Bersenjata Iran telah menguasai medan tempur dan mereka dapat melumpuhkan musuh dalam setiap konfrontasi militer. Ditegaskannya, "Perang adalah bukan sesuatu yang kami cari, tapi jika musuh berupaya untuk mengambil tindakan, kita akan menggunakan semua aspek kemampuan pada level yang canggih."
Pada bagian lain pernyataanya, Vahidi menyinggung program perisai rudal yang menargetkan Iran. Menurutnya, program itu adalah indikasi kelemahan militer dan politik Eropa dan AS.
"Program perisai rudal secara lahiriyah menegaskan kekuatan, namun realitanya memperlihatkan posisi lemah musuh. Jika Eropa benar-benar membutuhkan perisai rudal untuk menangkal Iran, mengapa mereka sendiri tidak berbuat sesuatu dan hanya AS yang aktif berkampanye dalam masalah tersebut," ujar Menhan Iran penuh tanya. (IRIB Indonesia/RM/MF)
Berbicara pada Ahad malam (25/12), Vahidi menilai tindakan tersebut setara dengan aksi bunuh diri bagi Israel. Ditambahkannya, Israel benar-benar terisolasi dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan militer terhadap Republik Islam.
Seraya menyinggung program-program kementerian pertahanan untuk meningkatkan kemampuan defensif dan ofensif negara, Vahidi menuturkan, Iran telah membuat kemajuan besar di berbagai bidang tanpa bantuan negara lain. Ditambahkannya, Iran saat ini telah menguasai dan memproduksi pesawat pengintai tanpa awak, teknologi perang elektronik, industri penerbangan, dan teknologi rudal.
Berbicara tentang ancaman Amerika Serikat dan Israel terhadap Iran, Vahidi menandaskan, Angkatan Bersenjata Iran telah menguasai medan tempur dan mereka dapat melumpuhkan musuh dalam setiap konfrontasi militer. Ditegaskannya, "Perang adalah bukan sesuatu yang kami cari, tapi jika musuh berupaya untuk mengambil tindakan, kita akan menggunakan semua aspek kemampuan pada level yang canggih."
Pada bagian lain pernyataanya, Vahidi menyinggung program perisai rudal yang menargetkan Iran. Menurutnya, program itu adalah indikasi kelemahan militer dan politik Eropa dan AS.
"Program perisai rudal secara lahiriyah menegaskan kekuatan, namun realitanya memperlihatkan posisi lemah musuh. Jika Eropa benar-benar membutuhkan perisai rudal untuk menangkal Iran, mengapa mereka sendiri tidak berbuat sesuatu dan hanya AS yang aktif berkampanye dalam masalah tersebut," ujar Menhan Iran penuh tanya. (IRIB Indonesia/RM/MF)
Label:
Zinedine
Israel Tak Mampu Serang Iran
VOP Online
- Ada spekulasi kuat bahwa Israel terikat untuk meningkatkan serangan
terhadap situs nuklir Iran, ancaman rezim Zionis yang telah sering
diulang dan ide yang jika diterjemahkan ke dalam tindakan, akan membawa
konsekuensi apokaliptik untuk entitas Zionis. Kabarnya, Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini berupaya untuk menggalang
dukungan kabinet untuk serangan militer terhadap situs nuklir Republik
Islam Iran. Dalam upaya bersama dengan menteri pertahanan Ehud Barak,
Netanyahu telah berhasil meremas-remas dukungan untuk suatu tindakan
nekat dari skeptis yang sudah menentang untuk meluncurkan serangan
terhadap Iran. Di antara mereka berhasil dia yakinkan adalah Menteri
Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman.
Masih ada orang di kabinet Israel yang
menentang langkah termasuk Menteri Dalam Negeri Eli Yishai dari partai
ultra-Ortodoks Shas, Menteri Intelijen Dan Meridor, Menteri Urusan
Strategis dan Netanyahu Moshe Yaalon kepercayaannya, Menteri Keuangan
Yuval Steinitz, panglima militer Benny Gantz , kepala badan intelijen
Israel Tamir Pardo, kepala intelijen militer Aviv Kochavi dan kepala
badan intelijen dalam negeri Israel Yoram Cohen.
Namun, dukungan disuarakan oleh Menteri
Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman dianggap sebagai ace dalam dukungan
untuk Netanyahu yang juga menikmati dukungan penuh dari Washington.
Dalam menunjukkan kekuatan militer dan nyerempet bahaya, Israel
melakukan uji coba penembakkan rudal nuklir yang anpuh pada hari Rabu
yang tidak dapat dianggap sebagai kebetulan mengingat ancaman yang
dibuat oleh Netanyahu.
"Israel hari ini melakukan uji-penembak
sistem propulsi roket dari pangkalan Palmachim," kata pernyataan
Kementerian Pertahanan. "Ini sudah lama direncanakan oleh badan
Pertahanan dan dilakukan sesuai jadwal." Menggemakan komentar tuanya
tentang Iran, Netanyahu mengatakan dalam pidato parlemen pada hari
Senin, "Sebuah (situs) nuklir Iran akan menimbulkan ancaman serius ke
Timur Tengah dan seluruh dunia, dan itu tentu saja menimbulkan ancaman
langsung dan berat untuk kita." Juga pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri
Israel menuduh Iran sebagai "ancaman terbesar, paling berbahaya bagi
tatanan dunia saat ini," menambahkan bahwa Israel mengharapkan
masyarakat internasional untuk "meningkatkan upaya untuk bertindak
melawan mereka."
Moshe Yaalon, menteri urusan strategis
Israel, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat pada hari Selasa, "Opsi
militer (terhadap Iran) bukan merupakan ancaman kosong, tapi Israel
tidak akan melompat untuk memimpin itu. Semuanya harus dipimpin oleh
Amerika Serikat, dan sebagai pilihan terakhir. " Tampaknya ada sebuah
front bersatu melawan Iran dalam kabinet Israel tetapi sejauh serangan
militer yang bersangkutan, ada perbedaan pendapat tentang kewarasan
tindakan semacam itu dan konsekuensi yang mungkin terjadi atas tindakan
itu. Jadilah itu suatu mungkin, salah satu faktor utama yang membuat
tindakan semacam itu tidak masuk akal adalah bahwa Israel sangat
menyadari kompetensi militer dan kemandirian Iran.
Dari sudut pandang militer, Iran dikenal
sebagai yang terbaik di kawasan dan salah satu yang terbaik di dunia
dalam hal industri rudal. Produksi sukses dari rudal jarak pendek,
menengah dan jauh; Shahab (Meteor) dan Sejjil (Batu neraka), Saqeb (Batu
jatuh) dan Sayyad (Pemburu), Fatih (Penakluk) dan Zelzal (Gempa), Misaq
(Perjanjian) dan Ra'ad (Petir), Toufan (Tofan) dan Safar (Perjalanan)
merupakan kesaksian klaim ini. Negara ini, sejauh ini, telah berhasil
memproduksi lebih dari 50 jenis rudal berteknologi tinggi sebagai bagian
dari strategi penangkisan untuk meningkatkan kemampuan militer yang
selalu terancaman oleh ancaman rezim Zionis dan Washington.
Rudal Iran baru-baru ini, Qader (Kuat),
prestasi magnum, adalah rudal laut memiliki daya luncurkan yang sangat
destruktif dan dapat menghancurkan kapal perang frigat, serta target
apapun di laut. Dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer, rudal ini
dapat menghindari setiap sistem radar yang sangat canggih. Shahab
(Meteor) III, salah satu prestasi besar rudal negara itu, merupakan
rudal balistik jarak menengah yang dirancang untuk mencapai target dalam
jarak hingga 2.000 kilometer. Umumnya dianggap sebagai mimpi buruk bagi
Israel, rudal itu diuji-tembak pada 8 Juli. 2008 dan telah ditingkatkan
sejak itu untuk sebuah standar yang sempurna.
Seorang komandan senior IRGC Brigadir
Jenderal Amir Ali Hajizadeh telah menyatakan bahwa Iran memiliki
pengetahuan bagaimana membangun rudal dengan lebih dari 2.000 kilometer
tapi karena target AS dan Israel berada dalam jangkauan rudal saat ini,
negara tidak melihat poin dalam melakukannya. "Rudal Iran memiliki jarak
tembak hingga 2.000 kilometer dan telah dirancang untuk 'pangkalan AS
dan rezim Zionis (Israel) di wilayah itu," tambahnya.
Menurut komandan Iran, karena ada jarak
1.200 kilometer antara Iran dan Israel, Iran telah mampu menargetkan
rezim Zionis dengan rudal saat ini. Tak perlu dikatakan, Sejjil (Batu
Neraka) dan rudal Shahab di antara rudal yang mampu menargetkan obyek
dalam jarak 2.000 kilometer. Dengan lebih dari 50 jenis rudal hasil seni
negara itu di gudangnya, Iran siap mampu memberikan pukulan kematian
bagi setiap agresor yang berkelana melanggar wilayahnya. Namun, Iran
telah sering mengatakan bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan
ancaman bagi negara-negara lain dan bahwa doktrin pertahanan didasarkan
pada pencegahan.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid
Ali Khamenei telah mengatakan "Tujuan utama memproduksi senjata di Iran
adalah membela negara terhadap intimidasi musuh" sedangkan di Barat,
"alasan utama untuk produksi senjata adalah meningkatkan kekayaan kartel
senjata . " Terlepas dari kekuatan militer Iran dalam melawan setiap
agresi berani, Israel sedang berdiri di atas kaki kemiskinan dan
pertikaian sosial yang merajalela di negara ini dan orang-orang sudah
mulai menekan tangan mereka pada tenggorokan Tel Aviv.
Tidak penting atas dasar apa gagasan
menyerang Iran diartikulasikan dalam benak orang-orang Israel atau siapa
pencetus awal dari gagasan dungu ini. Yang penting adalah bahwa
serangan Israel tidak hanya akan mengganggu keseimbangan politik di
Timur Tengah tetapi akan menimbulkan kerugian proporsi tak terbayangkan
pada entitas Zionis juga. Ini tidak akan berlebihan untuk menyatakan
bahwa serangan militer oleh Israel terhadap Iran sama saja dengan
menancapkan sebuah paku terakhir pada peti mati Zionisme. Salami Ismail
}
Label:
Zinedine
Iran Tembak Jatuh Pesawat Intelijen AS
Written By Admin BeDa on Kamis, 21 Juli 2011 | 08:00
Iran Tembak Jatuh Pesawat Intelijen AS
- Garda Revolusi Iran menembak jatuh sebuah pesawat intelijen Amerika
Serikat, yang berupaya mengumpulkan informasi tentang lokasi pengayaan
uranium bawah tanah. Pesawat tanpa awak itu ditembak jatuh di provinsi
Qom. Demikian dilaporkan media resmi pemerintah Iran Irib, Rabu (20/7).
Seorang anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ali Aqazadeh Dafsari, mengatakan, bahwa pesawat intelijen itu terbang di dekat instalasi pengayaan uranium Fordo di Propinsi Qom. Kemudian angkatan udara Iran menembaknya hingga jatuh.
Menurut Dafsari, pesawat itu tengah menjalankan misi mengidentifikasi lokasi instalasi pengayaan uranium Fordo dan mengumpulkan data-data tentang instalasi tersebut untuk Badan Intelijen AS (CIA).
Lama dirahasiakan, Fordo dibangun di sebelah kompleks militer, agar mudah dijaga dan diawasi dari serangan yang mengancam. Kini Fordo akan dilengkapi dengan sentrifugal generasi baru untuk program pengayaan uranium.
Isebelumnya, Iran juga telah mengklaim menembak jatuh pesawat mata-mata AS. Awal bulan ini, para pejabat militer Iran menunjukkan kepada para ilmuwan Rusia beberapa drone AS yang berhasil mereka tembak jatuh beberapa tahun terakhir. [AN/bsb]
Seorang anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ali Aqazadeh Dafsari, mengatakan, bahwa pesawat intelijen itu terbang di dekat instalasi pengayaan uranium Fordo di Propinsi Qom. Kemudian angkatan udara Iran menembaknya hingga jatuh.
Menurut Dafsari, pesawat itu tengah menjalankan misi mengidentifikasi lokasi instalasi pengayaan uranium Fordo dan mengumpulkan data-data tentang instalasi tersebut untuk Badan Intelijen AS (CIA).
Lama dirahasiakan, Fordo dibangun di sebelah kompleks militer, agar mudah dijaga dan diawasi dari serangan yang mengancam. Kini Fordo akan dilengkapi dengan sentrifugal generasi baru untuk program pengayaan uranium.
Isebelumnya, Iran juga telah mengklaim menembak jatuh pesawat mata-mata AS. Awal bulan ini, para pejabat militer Iran menunjukkan kepada para ilmuwan Rusia beberapa drone AS yang berhasil mereka tembak jatuh beberapa tahun terakhir. [AN/bsb]
Label:
Zinedine
Rusia dan China Peringatkan AS Soal Iran
| Egidius Patnistik | Selasa, 8 November 2011 | 16:07 WIB
Dibaca: 39211
Komentar: 47
AP
Peluncuran uji tembak sebuah rudal jarak pendek di Iran.
TERKAIT:
Minggu ini, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menerbitkan sebuah laporan yang memberatkan yang menyatakan ada "bukti kuat" Iran secara diam-diam membangun gudang hulu ledak nuklir. Laporan terbaru itu menunjukkan, Iran bahkan bisa menjadi "negara nuklir" dalam beberapa bulan.
Perkembangan program senjata nuklir Iran itu akan meningkatkan kemungkinan AS melakukan tindakan pre-emptive terhadap Iran. Pekan lalu, sebelum laporan IAEA muncul, para pejabat penting Israel dilaporkan sedang mengupayakan meloloskan rencana serangan militer ke Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang melakukan agitasi untuk melakukan serangan udara terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
Namun, Iran mengancam akan membalas setiap serangan dengan memblokade Selat Hormuz sehingga akan memotong 40 persen dari pasokan minyak dunia.
Menteri Lar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin (7/11/2011), menjadi orang terakhir yang mengecam setiap rencana aksi militer terhadap Iran. Ia mengatakan, hal itu akan menjadi "kesalahan yang sangat serius dengan konsekuensi tak terduga." Lavrov menambahkan, "Satu-satunya jalan untuk menghilangkan kekhawatiran adalah menciptakan setiap kondisi yang memungkinkan "untuk melanjutkan pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia yang terhenti sejak Desember lalu".
China juga menyatakan keprihatinannya tentang rencana serangan militer terhadap Iran. Namun, China mendesak Teheran untuk tidak konfrontatif dengan IAEA.
Moskwa dan Beijing telah mengisyaratkan kekhawatiran bahwa laporan tersebut akan menyudutkan Iran dan meredupkan setiap kesempatan diplomasi untuk menyelesaikan sengketa itu yang berpotensi memicu konflik lebih luas di Timur Tengah. "Rusia pada khususnya telah melakukan lobi cukup intensif," kata seorang diplomat senior Barat.
Presiden Israel Shimon Peres telah menyatakan tekad untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran. "Kemungkinan sebuah serangan militer terhadap Iran sekarang semakin dekat untuk dilaksanakan ketimbang penerapan opsi diplomatik," katanya akhir pekan lalu.
"Saya memperkirakan badan-badan intelijen semua negara sedang melihat jam berdentang, memperingatkan para pemimpin bahwa tidak banyak waktu yang tersisa," ujar Peres.
Calon presiden AS dari Partai Republik, Rick Perry, pekan lalu juga bersuara mendukung serangan udara Israel terhadap Iran. Gubernur Texas itu mengatakan, ia akan mendukung Israel dalam hal itu jika ada bukti bahwa Teheran semakin dekat memiliki senjata nuklir.
Label:
Zinedine
3 Kekuatan Militer Terhebat Dunia
11 Komentar
Share:Photo by Dmitry Korotayev/Getty Images Europe
Russia adalah negara terluas didunia, juga negara yang jumlah senjata daratnya terbanyak didunia yaitu sejumlah 79,985. 22.800 adalah Tank, sementara Indonesia hanya punya 425 Tank dan total 2,122 senjata di daratan, Russia memiliki total sebanyak 526 Mesin Perang Angkatan Laut dan memiliki 3,888 angkatan udara, Russia juga memiliki sekitar 1,2 Juta Personil Militer. Russia merupakan produsen senjata terbesar ke-2 di dunia setelah Amerika. Dan selama sejarah militer Russia/Uni Soviet hanya pernah mengalami 3 kali kekalahan dalam perang, yaitu perang Chechnya, 1905 lawan Jepang, dan Invasi Afghanistan.Cina
Amerika Serikat
Photo credit: The National Guard
Amerika adalah kekuatan Ekonomi terbesar didunia, setelah runtuhnya Uni Soviet, Amerika berdiri sendiri sebagai negara Adidaya di dunia ini tanpa saingan, Amerika memiliki angkatan Laut dan Udara terkuat dunia (secara jumlah), yaitu sebanyak 1,559 Angkatan Laut dan sebanyak 18,169 Mesin perang angkatan udara. Amerika memiliki 1,3 Juta Personil aktif dalam militer, Amerika juga negara produksi senjata terbesar di dunia.Nah, sekarang dimanakah letak kekuatan Indonesia?
Kopassus
Indonesia mencapai pencapaian yang cukup baik yaitu peringkat 14 dari 193 negara di dunia, Indonesia adalah negara dengan militer terkuat di Asia Tenggara dan Nomor 5 di Asia, pasukan elit khusus Indonesia ( Kopassus ) masuk dalam jajaran 5 top elit pasukan khusus dunia, bahkan Australia pun militer nya tak sekuat Indonesia, Australia berada di posisi 26. Indonesia memiliki sekitar 316,000 Personil, 2,122 Senjata Darat, 111 Mesin perang angkatan laut dan 313 angkatan udara. Sekarang dimanakah negara tetangga kita Malaysia ? yang pasti tidak ada di barisan Top 30.
Label:
Zinedine
“RI Terkuat di Asia Tenggara, Lawan Malaysia Tak Diragukan Lagi”
Posted on 01/09/2010
Rate This
<!– Move –>
Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada rapat kerja bersama Komisi I DPR,
Jakarta, Selasa (31/8/2010), mengatakan, Indonesia adalah negara
terkuat di Asia Tenggara. Purnomo menceritakan tiga hal yang
menunjukkan kedigdayaan Indonesia, utamanya hal-hal yang berkaitan
dengan perbatasan. (foto: hizbut-tahrir.or.id)
“Kalau kekuatan saya kira sama lah yah, bahkan kita lebih unggul sedikit,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Imam Sufaat.
Dari segi kemampuan pilot pesawat tempur, kemampuan pilot Indonesia lebih dari Malaysia. Contoh saja, saat diadakan latihan bersama Malaysia, kemampuan menembak pilot TNI AU selalu tepat sasaran, sementara Malaysia melenceng.
Ini kelihatan jelas, bahwa kemampuan pilot TNI AU melebihi pilot tentara Malaysia. “Beberapa kali kita latihan di Malindo (Malaysia-Indonesia) Pilot kita targetnya selalu hancur, mereka ada yang miss,” terang Kasau.
Sedangkan untuk kepemilikan pesawat tempur, ada kelebihan dan kekurangannya. Seperti pesawat Sukhoi buatan Rusia, Indonesia baru punya 7 menuju 10 pesawat, sedangkan Malaysia sudah menuju 18 pesawat.
“Tapi kalau F-16 kita punya, sedangkan Malaysia tidak punya sama sekali,” ujar Kasau.
Bahkan, untuk kemampuan aerobatik pun, Indonesia banyak memiliki pilot yang handal di strategi itu, sedangkan Malaysia tidak.
“Jadi tidak perlu dikhawatirkan, baik dari segi kemampuan tentaranya maupun pesawat-pesawatnya,” tuturnya.
Sementara merujuk pada buku berjudul “Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal” karya pengamat militer Universitas Indonesia, Connie Rakahundi Bakrie.
Buku ini diluncurkan istri Mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Djaja Suparman pada 2007 lalu, memuat antara lain perbandingan alutsista TNI dengan negara dunia dan utamanya di Asia Tenggara.
Perbandingan Persenjataan:
Secara umum untuk total pesawat tempur TNI-AU berjumlah 247 unit, RSAF (Angkatan Udara) Singapura 153 unit. Meski lebih banyak namun 53 persen pesawat tempur TNI-AU itu dikategorikan fighter dibandingkan milik Singapura.
Di Asia Tenggara, Indonesia terbanyak di mana posisi kedua Vietnam 204 unit pesawat fighter dan Thailand (posisi keempat) 87 unit pesawat.
Malaysia tidak disebutkan namun yang jelas di bawah dari keempat negara yang disebutkan di atas. Jenis pesawat fighter TNI-AU terdiri atas F-5, F-16, Sukhoi, Su-30, dan 2 unit Su-27, F-5, dan berbagai jenis lainnya.
Untuk helikopter yang dimiliki TNI-AU hanya 38 unit terdiri atas dua jenis Assault dan Transport (tipe NAS-332L Super Puma serta NAS-330 Puma). Di Asia Tenggara, jumlah terbanyak helikopter dimiliki Singapura 110 unit, lalu AU Filipina 80 unit. Indonesia berada di peringkat ketujuh dari 10 negara Asia Tenggara. Malaysia tidak disebutkan apakah di bawah Indonesia atau di atasnya.
Sementara itu, Lembaga Swadaya Masyakarat Forum Indonesia Sejahtera (FIS) meminta masyarakat agar tidak bereaksi berlebihan menghadapi persoalan dengan Malaysia.
“Kita mengajak masyarakat luas agar menanggapi isu persoalan Malaysia dengan kepala dingin,” kata Sekretaris Jenderal FIS, Suriswanto, dalam pernyataan persnya di Jakarta, Rabu.
Ia menyatakan pihaknya prihatin dengan masalah perbatasan Indonesia-Malaysia, pencurian ikan oleh para nelayan Malaysia, dan penangkapan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polisi Maritim Diraja Malaysia di perairan RI 13 Agustus lalu.
Namun, dalam menghadapi masalah-masalah ini, Suriswanto meminta masyarakat Indonesia agar tidak meresponsnya secara berlebihan.
Rasa ketidakpuasan masyarakat yang berlebihan dikhawatirkan akan dipakai pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) untuk mengalihkan isu dari permasalahan yang lebih penting di dalam negeri.
Suriswanto menuturkan pemerintah harus tetap mengutamakan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kepentingan rakyat, seperti kesulitan ekonomi, pengangguran, praktik korupsi, pelanggaran hukum dan ketidakadilan sosial daripada memprioritaskan persoalan Malaysia.
“Kita pun meminta Pemerintah Malaysia agar tidak menanggapi protes rakyat Indonesia karena Indonesia negara demokratis,” kata Suriswanto.
Sebelumnya, berbagai kelompok masyarakat menggelar aksi unjukrasa terkait dengan masalah perbatasan wilayah, eksekusi mati ratusan WNI di Malaysia, penangkapan tiga pegawai Kementerian Kelautan Perikanan oleh polisi Malaysia dan pencurian ikan oleh nelayan Malaysia.
Suriswanto mengatakan, berbagai permasalahan itu harus diselesaikan melalui perundingan yang intensif antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia.
“Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono hendaknya segera menyelesaikan permasalahan dengan Malaysia melalui perundingan intensif,” katanya.
Sehari sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak masyarakat agar memandang dan menyelesaikan masalah dengan Malaysia secara rasional namun tetap tegas.
“Melalui penjelasan ini saya ingin mendudukan persoalan pada tempatnya, mengajak masyarakat bertindak rasional namun memberikan kesan ketegasan kita,” katanya.
Selain bertindak secara rasional, Presiden juga mengatakan Indonesia akan mendorong Malaysia menyelesaikan perundingan mengenai batas wilayah sambil memelihara hubungan yang ada saat ini.
SBY juga menyatakan, meski pemerintah sudah memberikan respons dan penjelasan melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menkopolhukam Djoko Suyanto, penanganan masalah tersebut masih menjadi wacana publik di dalam negeri.
Berkaitan dengan masalah ini, Kepala Negara berencana memberikan penjelasan pada acara berbuka puasa bersama jajaran TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap.
Sedangkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada rapat kerja bersama Komisi I DPR di Jakarta sebelumnya mengatakan, Indonesia adalah negara terkuat di Asia Tenggara.
Purnomo menceritakan tiga hal yang menunjukkan kedigdayaan Indonesia, utamanya hal-hal yang berkaitan dengan perbatasan.
“Pernah ada kapal nelayan suatu negara yang dikawal kapal perang dari negara yang lebih besar dari Malaysia. (Mereka) ketemu dengan patroli laut kita. Kita dorong mereka keluar dari wilayah perbatasan. Dan dalam banyak kesempatan, kita tahan nelayannya,” kata Purnomo di hadapan anggota Komisi I DPR.
“Kedua, pada tahun 2002, ada suatu perjanjian bahwa daerah di perbatasan itu statusnya status quo. Pada waktu itu, negara tetangga membangun gedung pertanian, bea cukai, dan segala macam di wilayah perbatasan. Oleh anak-anak kita, itu dibongkar semua. Itu suatu bukti anak-anak kita di lapangan tidak main-main dengan kedaulatan negara,” sambung Purnomo.
Purnomo juga mengaku pernah berbincang-bincang dengan banyak komandan lapangan yang turut bergabung dengan latihan gabungan bersama dengan negara tetangga.
Para komandan lapangan tersebut, katanya, melaporkan bahwa kekuatan armada Indonesia tak kalah dengan negara tetangga. “Jadi, inilah dasar saya untuk membuatstatement bahwa negara kita sebenarnya kuat. Negara kita terkuat di ASEAN. Hanya saja, kadang-kadang di antara kita itu suka meremehkan. Itu yang bikin kita sedih,” kata Purnomo.
Ditambahkannya, insiden penangkapan tiga pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menjadi beda jika saat itu ada anggota TNI Angkatan Laut yang berada di lokasi kejadian. “Jika TNI AL ada, itu urusannya jadi lain. Saya bisa kasihinsurance untuk itu,” kata Purnomo. (fn/vs/ant/km) www.suaramedia.com
Label:
Zinedine